Jakarta (ANTARA) -- Badan Pusat Pengelolaan Data Asuransi Nasional (BPPDAN) secara resmi meluncurkan aplikasi business-to-business (B2B) sebagai upaya menyempurnakan pengelolaan dan pengolahan data asuransi harta benda nasional guna mewujudkan penghitungan tarif premi yang lebih akurat dan optimal.
 
Kepala BPPDAN Arie Surya Nugraha mengatakan, pihaknya berinisiatif untuk menghadirkan aplikasi B2B guna meminimalisir kesalahan atau kekurangan data yang disesikan oleh para anggota BPPDAN, sehingga pada akhirnya dapat menyempurnakan penghitungan tarif premi asuransi harta benda.
 
"Dengan aplikasi B2B, BPPDAN tak lagi berkutat pada proses verifikasi dan pembersihan data yang berbelit, tapi kami akan dapat berfokus memberi nilai tambah bagi para anggota dengan membuat analisa dan laporan yang lebih komprehensif dan cepat," ujar Arie di acara BPPDAN Workshop 2019 'Sosialisasi Aplikasi B2B' yang digelar di kantor pusat Indonesia Re, Selasa.
 
Sebelumnya, proses input data yang disesikan oleh para anggota BPPDAN dilakukan secara manual. Ternyata, cara ini menyebabkan proses verifikasi dan pembersihan data sangat rumit karena data yang disesikan kepada BPPDAN tidak lengkap. Hal ini menyebabkan pihak BPPDAN untuk melakukan pembersihan data dengan memverifikasi langsung kepada pihak anggota, yang tentunya sangat memakan waktu dan energi.
 
Oleh karena itu, Arie melanjutkan, dengan diperkenalkannya aplikasi B2B kepada para anggota, diharapkan tak hanya dapat mengefisiensikan kinerja dan alur kerja tapi juga meningkatkan akurasi penghitungan premi asuransi. Pasalnya, kualitas data sangat penting karena meningkatkan kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan.
 
"Tak hanya itu, kami pun menargetkan dapat membuat laporan lebih cepat, yakni tiap kuartal, dari sebelumnya tiap semester," tambahnya.
 
Selain memperkenalkan aplikasi B2B, BPPDAN pun telah mengembangkan metode penghitungan tarif premi dengan memperkenalkan metodologi stokastik.
 
Untuk mengembangkan metodologi stokastik, BPPDAN menggandeng mitra akademisi yakni Kelompok Keilmuan (KK) Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB).
 
Ditemui di kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody A.S. Dalimunthe mengungkapkan apresiasinya atas inovasi tiada henti BPPDAN dalam meningkatkan kontribusinya bagi industri asuransi umum Tanah Air.
 
"Saya kira inovasi-inovasi BPPDAN akan sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan para pelaku industri asuransi, yang pada akhirnya memberikan nilai tambah juga bagi masyarakat sebagai konsumen akhir," tukasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019