Tujuan utama transformasi digital ini adalah untuk meningkatkan layanan Pertamina baik untuk konsumen ataupun proses bisnis internal...
Jakarta (ANTARA) - Untuk meningkatkan layanan eksternal dan internal, Pertamina terus memperluas transformasi digital pada tahun ini ke sejumlah proses bisnis yang lebih luas, dengan potensi mencapai Rp5 triliun.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, setidaknya ada enam program utama digitalisasi yang diusung perusahaan yang berpotensi mendatangkan nilai hingga Rp3 triliun sampai Rp5 triliun per tahun.

Keenam program itu adalah Loyalty Program, Digital Refinery, Knowlegde Management and Best Practice in Upstream, Digital Procurement, Digitalisasi Korporat,  serta Digitalisasi SPBU dan Terminal BBM.

Di sektor hulu, Pertamina telah melakukan transformasi digital dengan membangun upstream cloud dan big data analytic, sebagai bagian dari optimasi penggunaan aplikasi petrotechnical yang tersentralisasi dan terintegrasi.

Sementara di pengolahan, Pertamina tengah menyiapkan predictive maintenance yang terintegrasi melalui adopsi advanced analytics, sehingga meminimalisir terjadinya unplanned shutdown.

Di hilir, Pertamina terus melanjutkan program utamanya yakni digitalisasi SPBU & Terminal BBM, sehingga bisa memonitor ketahanan stok dan distribusi BBM secara nasional. Selain itu, dalam proses pengadaan barang dan jasa, Pertamina juga menerapkan digital procurement yang diprediksi memberikan kontribusi efisiensi terbesar sekitar Rp1,5 triliun sampai Rp2 triliun per tahun.

Direktur Utama Nicke Widyawati menjelaskan program ini merupakan upaya Pertamina untuk menjawab tantangan bisnis di masa mendatang dan ini adalah cara Pertamina untuk ikut beradaptasi.

"Tujuan utama transformasi digital ini adalah untuk meningkatkan layanan Pertamina baik untuk konsumen ataupun proses bisnis internal. Apalagi kami memiliki ribuan SPBU dan agen LPG yang jika tidak diatur secara digital tentu akan sulit," kata Nicke.

Namun untuk pelaksanaannya, Pertamina sadar bahwa harus bekerjasama dengan partner yang sudah berpengalaman. "Karena itu, kami akan masuk ke dalam ekosistem tersebut," ujarnya saat memberikan sambutan pada pembukaan Pertamina Digital Expo 2019 di Jakarta.

Baca juga: Rini Soemarno sebut transformasi digital bikin Pertamina lebih efisien

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019