Jakarta (ANTARA) - Institut Jantung Negara (IJN) Malaysia telah melatih lebih dari 50 dokter spesialis jantung Indonesia dalam program pendidikan maupun kerja sama rumah sakit.

Chief Operating Officer IJN Akmal Arief Fauzi di Jakarta, Kamis mengatakan dokter-dokter dari rumah sakit pemerintah Indonesia menjalani pelatihan dan pendidikan dalam kurun waktu enam bulan maupun satu tahun untuk meningkatkan kapasitas medis terkait penanganan penyakit jantung.

Sejumlah rumah sakit Indonesia yang telah bekerja sama dengan IJN antara lain RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, RS Cipto Mangunkusumo, dan RSUP Aceh.
Baca juga: Bedakan gejala nyeri dada biasa dan serangan jantung

Akmal mengatakan bidang penelitian dan pengembangan IJN berfokus pada tiga hal, yakni pusat pelatihan dan pendidikan untuk dokter-dokter dari berbagai negara, publikasi jurnal ilmiah internasional, dan pusat riset.

Dia menuturkan, tidak sedikit peneliti dari luar negeri datang ke IJN untuk mengambil contoh kasus penyakit jantung dengan komplikasi dan kompleksitas yang tinggi. Bahkan riset pembuatan obat baru dari universitas luar negeri pun menggunakan kasus dari IJN.

IJN yang bertempat di Kuala Lumpur menjadi RS tujuan warga negara Indonesia untuk berobat terkait penyakit jantung. "IJN terima sekitar 20 sampai 30 pasien Indonesia dalam sehari," kata Akmal.
Baca juga: 450 Tenaga kesehatan ikuti kenferensi webinar jantung

Dalam setahun, sekitar 4000 pasien asal Indonesia berobat ke IJN. Indonesia menjadi warga negara yang paling banyak berkunjung ke IJN, selain Vietnam, Myanmar, Thailand, India dan lainnya.

IJN merupakan rumah sakit khusus jantung terbesar di Malaysia bahkan Asia Pasifik yang menyediakan 461 tempat tidur, lebih dari 100 tempat tidur kegawatdaruratan, delapan kamar operasi, satu kamar operasi hybrid, dan enam laboratorium khusus jantung dengan peralatan canggih.

Institut Jantung Negara memberikan layanan komprehensif untuk pengobatan kardiovaskular baik prosedur diagnosa dan terapi, termasuk operasi jantung untuk jantung terbuka, jantung tertutup, paru dan transplantasi.
Baca juga: Dokter : Peluru Tembus Jantung Nagai
Baca juga: 45.000 bayi Indonesia menderita penyakit jantung

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019