dampak musim kemarau yang panjang pada tahun ini sangat terasa di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo
Yogyakarta (ANTARA) - Bantuan air bersih untuk mengatasi dampak kekeringan di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta terus bergulir dari sejumlah lembaga kemanusiaan dan komunitas, salah satunya Rumah Zakat yang memberangkatkan 100 tangki air bersih.

“Kegiatan bantuan air bersih ini menjadi bagian dari program berbagi 1.000 tangki air untuk korban kekeringan yang terjadi di Indonesia. Khusus hari ini, ada 100 tangki air bersih yang didistribusikan ke Gunungkidul,” kata Kepala Cabang Rumah Zakat Yogyakarta Warnitis di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, seluruh bantuan tangki air bersih tersebut akan didistribusikan di empat kecamatan di Gunungkidul yang mengalami dampak kekeringan selama musim kemarau yaitu, Purwosari, Gedangsari, Ngawen, dan Tepus.

Ia berharap bantuan air bersih tersebut dapat meringankan kesulitan yang dihadapi warga di empat kecamatan tersebut untuk memperoleh air bersih guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Sebelumnya, kami juga sudah mendistribusikan 50 tangki air bersih ke Gunungkidul dan Kulon Progo yang memang mengalami kekeringan. Apalagi, musim kemarau tahun ini jauh lebih kering dan panjang dibanding tahun sebelumnya,” katanya.

Selain mendistribusikan bantuan air bersih untuk mengatasi masalah kekeringan, lembaga kemanusiaan tersebut juga akan membangun sumur bor yang bisa menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk mengatasi kekeringan.

Ia pun menyebut, sudah menerima sejumlah permintaan dari berbagai wilayah untuk bantuan air bersih. “Tidak hanya dari Gunungkidul dan Kulon Progo, tetapi ada juga dari Bantul yaitu dari Kecamatan Pajangan dan Imogiri,” katanya.

Sementara itu, Staf Ahli Wali Kota Yogyakarta Bidang Kesejahteraan Rakyat Septi Sri Rejeki mengapresiasi pemberian bantuan air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan seperti yang dilakukan oleh sejumlah lembaga kemanusiaan dalam beberapa hari terakhir.

“Dampak musim kemarau yang panjang pada tahun ini sangat terasa di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo sehingga bantuan air bersih tentu akan sangat meringankan masalah yang dialami warga di wilayah tersebut,” katanya.

Berdasarkan data BPBD, kekeringan di Kabupaten Gunungkidul terjadi di 10 kecamatan dari total 18 kecamatan di wilayah tersebut, sedang di Kabupaten Kulon Progo terjadi di lima kecamatan seperti Kalibawang, Girimulyo, Sentolo, Samigaluh dan Nanggulan.

“Kekeringan tidak hanya menyebabkan warga kesulitan air bersih tetapi bisa menimbulkan dampak kesehatan bahkan berpotensi menimbulkan konflik sosial. Oleh karenanya, kekeringan harus bisa segera diatasi,” katanya.

Ia pun berharap, akan ada semakin banyak lembaga kemanusiaan atau komunitas di masyarakat yang turun tangan membantu mengatasi masalah kekeringan di berbagai wilayah di DIY.

Baca juga: ACT Jember distribusikan air bersih di daerah kekeringanBaca juga: ACT DIY gencarkan distribusi air bersih ke Gunung KidulBaca juga: BRI Temanggung bantu air bersih 50 tangki

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019