Butuh tanggung jawab bersama dalam merawat dan menumbuhkan serta menyuburkan imaji kebersamaan sebagai sebuah negara bangsa bernama NKRI
Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad mengatakan, upaya meredam konflik Papua merupakan tanggung jawab bersama seluruh anak bangsa.

"Tidak hanya Pemerintah, tetapi kita semua," kata Nyarwi Ahmad ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.

Menurut Nyarwi Ahmad dibutuhkan tanggung jawab bersama dalam merawat dan menumbuhkan serta menyuburkan imaji kebersamaan sebagai sebuah negara bangsa bernama NKRI.

Dalam hal ini, kata Nyarwi Ahmad, pendekatan kultural yang berbasis pada semangat imajinasi kolektif masyarakat sangat diperlukan.

"Tidak hanya masyarakat yang tinggal di Papua, melainkan seluruh masyarakat yang ada di Indonesia," kata Director for Presidential Studies-DECODE Universitas Gadjah Mada (UGM).

Untuk itu, lanjut Nyarwi Ahmad, rasa kekeluargaan, simpati dengan empati dengan seluruh warga Papua yang ada di seluruh wilayah Indonesia perlu terus dipupuk dan dikembangkan.

Baca juga: Papua Terkini: Kapolri kerahkan ribuan personel amankan Jayapura

Baca juga: Papua Terkini: Wiranto janji tarik pasukan dari Nduga bila kondusif

Baca juga: Papua Terkini - Tokoh Papua ajak masyarakat hentikan aksi anarkis



"Rasisme dan prasangka negatif terhadap warga Papua di mana pun berada harus kita hilangkan bersama-sama," kata doktor lulusan Universitas Bournemouth, Inggris, itu.

Khusus bagi politisi dan elite Papua, menurut Nyarwi Ahmad, mereka sudah seharusnya menyadari bahwa eksistensi Papua dalam NKRI merupakan proyek kebangsaan bersama sebagai sebuah negara bangsa.

"Para politisi Papua dan elite masyarakat Papua punya tanggung kolektif untuk merawat imajinasi kolektif kita sebagai sebuah negara bangsa yang bernama NKRI," katanya.

Menurut Nyarwi Ahmad, peran para politisi Papua sangat penting dalam mempererat kedekatan kultural, perasaan kebersamaan, rasa simpati dan semangat berbagi cita-cita bersama sebagai sebuah negara bangsa.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019