Saya ikut sedih dan menyesal karena awak media dalam menjalankan tugasnya harus dilindungi," tutur Mohammad Nuh
Jakarta (ANTARA) - Dewan Pers menyesalkan perusakan Kantor Biro LKBN ANTARA Papua di Jayapura oleh massa pengunjuk rasa dan meminta aparat keamanan membantu jurnalis dalam menjalankan tugas.

"Saya ikut sedih dan menyesal karena awak media dalam menjalankan tugasnya harus dilindungi," tutur Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, selama terjadi demonstrasi yang berakhir kericuhan, tugas aparat kepolisian sudah banyak, tetapi perlindungan terhadap jurnalis disebutnya tidak dapat dikesampingkan.

Baca juga: Papua Terkini: DPR kutuk perusakan Kantor Biro Antara di Papua

Baca juga: AJI minta aparat mengusut tuntas perusakan Kantor LKBN ANTARA Jayapura


Dengan adanya awak media di lokasi terjadi kericuhan, kata M Nuh, informasi dan duduk perkara sebenarnya dapat diinformasikan secara luas.

Ia pun mengingatkan Perum LKBN ANTARA untuk memberikan perlindungan terhadap pewartanya yang bertugas di daerah yang sedang terjadi konflik.

"Dalam situasi seperti itu menempatkan jurnalis juga memberikan perlindungan selama menjalankan tugas, termasuk ANTARA," tutur M Nuh.

Baca juga: Direktur Pemberitaan sesalkan perusakan Kantor ANTARA Biro Papua

Baca juga: PWI Pusat prihatin perusakan kantor ANTARA Biro Papua


Perusakan kantor LKBN ANTARA Biro Provinsi Papua yang terletak di Jalan Soasu, kawasan Dok V Bawah, Jayapura, dilakukan massa pengunjuk rasa soal rasisme pada Kamis (29/8).

Kantor LKBN ANTARA Biro Provinsi Papua itu merupakan milik Pemerintah Provinsi Papua, di sebelah kirinya terdapat Kantor Komnas HAM.

Selain ANTARA, terjadi perusakan, bahkan kebakaran, di sejumlah gedung lain di Jayapura, termasuk Gedung Majelis Rakyat Papua (MRP).

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019