Nantinya ada wilayah tertentu yang menggunakan e-money, untuk wadah anak-anak ekonomi kreatif.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang menyiapkan pendanaan sebesar Rp16 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengembangan destinasi wisata kawasan Heritage Kayutangan, di Kota Malang, Jawa Timur.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa, pengembangan kawasan Kayutangan yang merupakan pusat perdagangan dan pertokoan Kota Malang pada era Hindia Belanda itu, ditargetkan rampung pada 2020.

"Ada dana Rp16 miliar yang bersumber dari DAK. Hari ini dimulai, dan pada 2020 akan tuntas (pengembangan kawasan Kayutangan)," kata Sutiaji, dalam acara Uklam-uklam Heritage Kayutangan, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.

Sutiaji menjelaskan, rencananya akan ada pelebaran trotoar di sepanjang Jalan Basuki Rachmad tersebut, dan arus lalu lintas akan dijadikan satu arah. Pemerintah Kota Malang akan melakukan optimalisasi potensi kawasan Kayutangan yang memiliki banyak bangunan-bangunan kuno.
Baca juga: Beroperasinya Tol Pandaan-Malang dongkrak wisata kuliner Kota Malang

Menurut Sutiaji, nantinya akan ada area-area tertentu yang menggunakan transaksi nontunai untuk mengakomodasi potensi perdagangan dari generasi milenial. Namun, transaksi secara tradisional, akan tetap ada.

"Nantinya ada wilayah tertentu yang menggunakan e-money, untuk wadah anak-anak ekonomi kreatif. Ekonomi tradisional juga ada," kata Sutiaji.

Sutiaji menambahkan, pemilihan kawasan Kayutangan sebagai salah satu destinasi wisata kawasan budaya tersebut, dikarenakan dukungan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) masyarakat sekitar kawasan.

Diharapkan, dengan dikembangkannya destinasi wisata Heritage Kayutangan itu, bisa mendorong perputaran roda perekonomian Kota Malang.
Baca juga: Kota Malang targetkan kunjungan wisata naik 10-15 persen

Dalam rencana pengembangan kawasan Kayutangan, akan dijadikan wilayah yang menyerupai kawasan Malioboro di Yogyakarta, namun sesuai dengan karakteristik Kota Malang dan dikemas dalam konsep Malang City Heritage.

Koridor Kayutangan, atau yang saat ini lebih dikenal sebagai Jalan Basuki Rachmad dipilih karena memiliki nilai sejarah tinggi.

Rencana Pemerintah Kota Malang dalam konsep Malang City Heritage untuk wilayah Kayutangan adalah mewujudkan suatu kawasan warisan budaya, yang sekaligus menjadi destinasi wisata.

Baca juga: Layak dicoba, travelling ke Malang naik kereta api
Baca juga: Pemkab Malang dorong potensi wisata Sumber Maron
Baca juga: Sungai Amprong, wisata "kampung tematik" baru di Kota Malang


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019