San Fransisco (ANTARA) - Akun bos Twitter Inc, Jack Dorsey, diretas pada Jumat malam (30/8), dan mengirim cuitan yang berbau rasis serta kalimat umpatan kepada empat juta pengikutnya sebelum Twitter mengamankan akun tersebut.

Twitter dalam cuitannya menyatakan bahwa pihaknya mengetahui akun tersebut dibajak dan sedang menyelidiki apa yang terjadi.

Salah satu cuitannya mengklaim pemimpin Nazi Adolf Hitler tidak bersalah, sementara yang lain mengandung pernyataan rasis terhadap orang kulit hitam dan orang Yahudi.

Ada juga cuitan yang mengatakan ada bom di markas Twitter: "Intel ada bom di markas Twitter."

Akun tersebut mengunggah tagar yang digunakan selama peretasan sejumlah bintang YouTube pekan lalu. Sebuah tautan ke server aplikasi chat permainan Dircord, juga dibagikan oleh akun tersebut, meskipun tautan undangan server tidak lagi valid.

Tak lama setelah peretasan, cuitan dan cuitan ulang yang bersifat menyerang dihapus. Sejumlah akun Twitter tertentu yang disebut dalam akun milik bos Twitter tersebut tampaknya ditangguhkan pada Jumat.

"Mendukung segala jenis peretasan merupakan pelanggaran langsung terhadap Ketentuan Layanan kami," kata juru bicara Discord dalam satu pernyataan kepada Reuters. "Kami menyadari insiden ini dan baik server maupun pemilik server secara permanen dihapus dari Discord dalam hitungan menit setelah dilaporkan kepada kami. Kami akan terus memantau dan menyelidiki insiden ini."

Twitter kemudian mencuit bahwa akun Dorsey kini sudah aman dan mengatakan tidak ada indikasi bahwa sistemnya terancam.

Sumber: Reuters

Baca juga: Situs ini melacak para pembenci bos di Twitter

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019