Beberapa kali perlombaan masih diikuti para pelaku seni yang sudah sepuh, namun sekarang sudah ada regenerasi,
Mentok, Babel (ANTARA) - Sebanyak 40 sanggar seni tradisi di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ikut memeriahkan pertunjukan kesenian bertajuk Festival Bumi Sejiran Setason yang digelar di Lapangan Gelora Mentok.

"Animo pelaku seni tradisi tahun ini cukup bagus dibandingkan tahun sebelumnya, terbukti dengan penambahan beberapa sanggar yang ikut terlibat dalam kegiatan tahunan ini," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Mentok, Sabtu.

Festivas Bumi Sejiran Setason pada tahun ini dilaksanakan dalam dua hari mulai Kamis (29/8) yang menampilkan perlombaan seni tradisional berupa seni campak, dambus, rudat dan rebana yang diikuti sebanyak 35 sanggar seni, dilanjutkan pada Jumat (30/8) menggelar lomba seni tari kreasi yang akan diikuti sebanyak lima sanggar di Pulau Bangka.

Untuk lomba seni tradisi campak, dambus, rudat dan rebana, panitia memang hanya menampung sanggar di dalam kabupaten sebagai upaya pelestarian seni tradisional warisan budaya lokal, sedangkan tari kreasi terbuka untuk umum seluruh Babel.

Pihaknya mengapresiasi beberapa sanggar yang mengikuti lomba seni tradisi pada hari pertama karena sudah banyak generasi muda yang terlibat dalam perlombaan seni tradisional.

Baca juga: Dewan Kesenian Bangka Barat siapkan pementasan orkes melayu


"Beberapa kali perlombaan masih diikuti para pelaku seni yang usianya sudah 'sepuh', namun sekarang sudah ada regenerasi," ujarnya.

Menurut dia, upaya pelestarian seni tradisi akan terus dilakukan untuk menjaga identitas masyarakat lokal sekaligus menambah khasanah budaya nasional.

Selain menggelar lomba seni tradisi, panitia juga menampung para pelaku seni tari kreasi untuk unjuk kebolehan pada kegiatan tersebut.

"Sebanyak lima sanggar, tiga dari Kabupaten Bangka Barat dan dua dari luar kabupaten, yaitu dari Kabupaten Bangka dan Bangka Selatan masing-masing satu sanggar," katanya.

Bambang Haryo mengatakan, dalam dua tahun terakhir panitia membuka kesempatan bagi sanggar di luar kabupaten ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut.

"Kami berharap nantinya akan semakin banyak sanggar yang terlibat sehingga kegiatan berkesenian bisa terus berkembang dan menjadi sebuah kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.  


Baca juga: Festival Selawang Segantang upaya Bangka Tengah lestarikan budaya
Baca juga: Menebar benih kesenian Dambus di hati muda-mudi Bangka Belitung

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019