Paris, (ANTARA News) - Uni Eropa memperkirakan NATO akan tinggal di Kosovo selama lima tahun berdampingan dengan misi polisi EU yang akan tiba akhir tahun ini, presiden EU mengatakan dalam wawancara yang dikeluarkan Kamis. PM Slovenia Janez Jansa, yang negaranya sekarang memegang jabatan presiden bergilir blok yang memiliki 27 anggota itu, mengatakan ia memperkirakan penarikan NATO dari misi penjaga perdamaiannya di Kosovo (KFOR) akan berangsur-angsur. "Paling mungkin akan mengurangi dengan pelan ukurannya, tapi pakta itu akan tinggal di sana selama tiga, empat, atau lima tahun ke depan," ia mengatakan pada televisi 24 Perancis dalam wawancara yang direkam Rabu tapi baru akan disiarkan Jumat. Para pejabat NATO menolak untuk menyebutkan kerangka waktu bagi misi KFOR yang memiliki 16.000 lebih personil, dengan hanya mangatakan bahwa mereka akan tinggal selama diperlukan. Sejauh ini, tidak ada perjanjian resmi yang telah ditandatangani berkenaan dengan penyerahan tugas kepolisian dari PBB pada Uni Eropa di Kosovo yang diperintah-etnik Albania, yang telah menyatakan kemerdekaan dari Serbia Februari. Jansa mengatakan tepatnya kapan pasukan polisi EU yang memiliki 2.200 personil dapat mengambilalih tugas dari pasukan PBB sekarang ini, dengan mengatakan hanya suatu waktu tahun ini, demikian diwartakan Reuters. Ketika ditanya apakah pasukan EU, dikenal sebagai EULEX, dapat tiba tahun ini, ia menjawab: "Saya kira demikian". "Sekarang 20 negara anggota EU titu elah mengakui kemerdekaan Kosovo, dan lebih dari 40 anggota lain PBB melakukan hal yang sama, saya kira bahwa setiap orang melihat itu sebagai proses yang tidak dapat dibalikkan," katanya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008