Jambi (ANTARA News) - Seekor gajah betina berusia enam tahun ditemukan mati di lahan bekas hak pengelolaan hutan (HPH) PT ISA di Desa Semabu Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi atau berada di sekitar Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada Frankfurt Zoological Society (FZS), LSM yang bergerak dalam penangkaran hewan yang dilindungi, Krismanko Padang, di Jambi Sabtu mengatakan, baru-baru ini juga ditemukan empat ekor gajah mati di kawasan tersebut. Hewan dilindungi itu diduga mati Kamis lalu (29/5) akibat diracun saat bersama kelompoknya masuk ke areal eks HPH yang kini dijadikan perkebunan kelapa sawit tersebut. Gajah penghuni TNBT yang jumlahnya sekitar 70 ekor terbagi beberapa kelompok, sering bermain di hutan sekitar taman nasional sebagian besar eks HPH dari perusahaan industri kayu yang kini dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit. Kemungkinan gajah itu diracun karena keberadaannya dinilai mengganggu dan merusak tanaman kelapa sawit, dan penyebab kematiannya kini sedang diteliti oleh tim FZS. Pihak FZS juga akan mencari tahu penyebab dan pelaku pembunuh atau yang memberi racun binatang langka yang diliundungi itu, dan akan ditindaklanjuti hingga ke pengadilan. Beberapa bulan lalu juga ditemukan empat ekor gajah mati di sekitar areal perkebunan kelapa sawit tersebut, namun hingga kini belum diketahui pelakunya. TNBT seluas 144.223 hektar itu, pengelolaan dan keamanannya kini diserahkan FZS untuk mengembangkan dan mempertahankan flora dan fauna yang ada di dalamnya, termasuk gajah. Selain itu kawasan taman nasional tersebut juga sudah dihuni 100 ekor orangutan hasil tangkapan dan sitaan dari warga yang memeliharanya dari berbagai daerah. Untuk mengawasi dan mengamati keberadaan orangutan dan juga hewan yang dilindungi lainnya sudah dibangun "Camp Protection Unit" di Sungai Manggatal di Kabupaten Tebo, 280 km dari Kota Jambi. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008