Tapi tentu saja kita harus mencari ruang melakukan penyempurnaan
Jakarta (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BRI, di Jakarta, Senin (2/9), menetapkan Sunarso sebagai Direktur Utama BRI menggantikan Suprajarto.

Sunarso sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank BRI yang ditempatinya sejak 3 Januari 2019.

Penetapan Sunarso menjadi orang nomor satu di BRI, belakangan ini sudah berhembus kencang, bahkan setelah Suprajarto ditetapkan menjadi Dirut Bank BTN melalui RUPSLB pada Kamis (29/8). Meskipun Suprajarto beberapa jam setelah RUPSLB BTN langsung menolak pengangkatan tersebut.

Usai penetapan dirinya sebagai Dirut Bank BRI, Soenarso mengatakan bahwa lewat kepengurusan perseroan yang dikomandoinya, BRI akan tetap ditingkatkan kinerjanya.

Baca juga: Dirut Sunarso: BRI bakal masuk lebih dalam ke pembiayaan mikro

"Tapi tentu saja kita harus mencari ruang melakukan penyempurnaan jadi tugas tim yang baru menjaga yang sudah baik dan mencari ruang untuk terus perbaikan," ujarnya.

Selain perubahan pengurus, RUPSLB ikut membahas kinerja keuangan BRI hingga akhir semester I-2019 yang secara konsolidasi tumbuh positif secara berkelanjutan.

Dari sisi profitabilitas, laba bersih Bank BRI tercatat sebesar Rp16,16 triliun atau tumbuh 8,2 persen (yoy) yang didukung oleh penerapan strategi bisnis bank yang konsisten dengan pertumbuhan maupun kualitas kredit yang baik.

Selain itu, pertumbuhan pendapatan alternatif, seperti fee based income, recovery dan efisiensi biaya yang cukup terjaga, baik dari sisi operasional maupun biaya pencadangan kredit, juga mencatatkan kinerja baik.

RUPSLB juga menyetujui pengkinian rencana aksi yang memuat perubahan trigger level, opsi pemulihan dan pemenuhan kecukupan dan kelayakan instrumen utang atau investasi yang memiliki karakteristik modal yang dimiliki.


Profil
Sunarso, sesungguhnya merupakan orang lama di Bank BRI. Sebelum ditetapkan menjadi BRI 1 pada Senin (2/9/2019), Sunarso menjabat Wakil Dirut BRI sejak 3 Januari 2019.

Pria kelahiran Pasuruan 7 November 1963 ini, pada tahun 2015 hingga Oktober 2017 pernah menjabat Wakil Direktur Utama BRI.

Pada Oktober 2017 hingga Januari 2019, Sunarso dipercaya menjabat Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), namun pria ini kembali ke "rumah" Bank BRI sejak 3 Januari 2019.

Sunarso meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988 dan gelar Master of Business Administration dari Universitas Indonesia pada tahun 2002.

Sunarso juga mengikuti berbagai program pelatihan di Melbourne University, Northwestern University, University of Chicago, London Business School, dan University of New South Wales.

Jejak karir Sunarso di industri perbankan cukup panjang.

Pengalaman profesional Sunarso dimulai di Bank Dagang Negara sebagai analis kredit, kemudian asisten relationship manager dan relationship manager antara tahun 1991 hingga 1996.

Sunarso kemudian menapaki kariernya sebagai seorang bankir di Bank Mandiri pada tahun 1999.

Sederet tugas diembannya di Bank Mandiri, mulai dari senior officer, senior relationship manager, assistant vice president, svp client service team manager, SVP Group Head Plantation Specialist, hingga menjadi Executive Vice President Group Head Agro-Based Corporate Banking.

Hingga akhirnya Sunarso menduduki jajaran pejabat puncak sebagai Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri sejak tahun 2010 hingga 2015, sebelum akhirnya menjadi Wakil Direktur Utama Bank BRI pada tahun 2015.

Saat ditugasi di Pegadaian, Sunarso menjadi inisiator dan penggerak utama transformasi digital di perusahaan sehingga menerima banyak penghargaan dalam kepemimpinannya di BUMN tersebut, walau hanya dalam waktu yang cukup singkat, yaitu 14 bulan (Oktober 2017 hingga Januari 2019).

Ia telah membawa Pegadaian memenangkan banyak penghargaan, antara lain pada ajang BUMN Marketeers Award 2018, yang diselenggarakan Forum Humas BUMN bekerja sama dengan Markplus, Inc serta Indonesia Marketing Association yaitu untuk kategori The Most Promising Company in Strategic Marketing, Tactical Marketing, Marketing 3.0, Brand Campaign, dan Special Mention in Marketing Innovation.

Pada penghargaan individu juga diraihnya, antara lain sebagai CEO Terbaik sebagai pemimpin perubahan (transformative leader) dalam kategori tata kelola perusahaan dan pelayanan yang diberikan oleh 7 Sky Media Award 2018, The Best CEO kategori Talent Development dalam ajang Anugerah BUMN Award 2018, sekaligus membawa Pegadaian sebagai Perusahaan Terbaik 1 kategori perusahaan dengan GCG (Good Corporate Governance).

Selanjutnya, Most Admired CEO Award 2018 untuk kategori Leadership for Digital Transformation of Pawning Business dari Warta Ekonomi, The Best CEO pada ajang penghargaan DataGovAi Award, sekaligus membawa Pegadaian sebagai The Best IT Data Governance dan The Best IT Data Center 2018, Most Admired Companies (IMACO) Award 2018.

Ia menaikkan pamor Pegadaian menjadi perusahaan BUMN yang diperhitungkan oleh publik dengan melakukan berbagai inovasi, seperti membuka jaringan kafe The Gade Coffee and Gold di cabang-cabang Pegadaian, membuat aplikasi Pegadaian Digital Service, serta menginisiasi program Sampah Jadi Emas.

Prestasi-prestasinya tersebut membuat dirinya ditugaskan oleh Kementerian BUMN untuk kembali ke Bank Rakyat Indonesia sebagai Wakil Direktur pada Januari 2019.

Penghargaan lain yang pernah ia terima adalah The Best SME Banker of The Year 2013 in Asia Pacific The Triple A Awards from The Asset Magazine (Hongkong) dan The Most Influential People in Southeast Asia - Leading Corporate & Commercial Bankers from Alpha Southeast Asia Magazine.

Baca juga: Sunarso jadi Direktur Utama Bank BRI
 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019