Sarung goyor ini penenunnya tidak ada
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian akan memberdayakan warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) daerah Tegal untuk memproduksi kain goyor, yang permintaannya semakin meningkat.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyampaikan, pemberdayaan warga binaan tersebut berkaitan dengan masalah regenerasi penenun sarung goyor.

“Sarung goyor ini penenunnya tidak ada. Makanya, kita mau kerja sama dengan Lapas, karena kalau Lapas itukan butuh pekerjaan, jadi kita akan arahkan ke sana,” kata Gati di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Warga binaan lapas diyakini mampu jadi wirausaha baru IKM

Menurut Gati, sarung goyor tidak dapat diproduksi menggunakan mesin, melainkan harus dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang mengandalkan tangan manusia.

Gati menambahkan, permintaan sarung goyor semakin meningkat, terutama dari pasar ekspor, di antaranya Afrika dan Timur Tengah.

Diketahui, Kementerian Perindustrian terus berupaya mengembangkan Wira Usaha Baru (WUB) khususnya di sektor industri kecil dan menengah (IKM).

Sejalan dengan hal tersebut, Kemenperin sejak lama menjalin kerja sama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk memberikan program pelatihan keterampilan kepada warga binaan Lapas di seluruh Indonesia.

Berbagai upaya pembinaan dilakukan kedua pihak selama ini diharapkan dapat membangun citra positif bagi warga binaan lapas.

Sehingga, mereka dapat terus berkarya dan mampu berkompetisi di tengah lingkungan masyarakat setelah selesai menjalani masa pembinaan.

Baca juga: Menperin: idealnya penyaluran KUR untuk IKM capai 30 persen

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019