Anjing yang menyerang ART bernama Yayan di rumah Bima Jalan Langgar RT04 RW04 Nomor 41, Cipayung, Jakarta Timur, dinilai memiliki gejala yang tidak wajar.
Jakarta (ANTARA) -
Jakarta Animal Aid Network (JAAN) menyebut telah terjadi kesalahan pola asuh terhadap anjing jenis Malainois Belgian milik peresenter televisi, Bima Aryo, yang berakibat menewaskan asisten rumah tangga (ART), Jumat (30/8).
 
"Kalau saya lihat training yang diterima anjing milik Bima adalah khusus, karena sebenarnya jenis Malainois Belgian adalah anjing pelajaran," kata Founder Domestic Welfare JAAN, Karin Franken, di Jakarta, Selasa.
 
Anjing jenis Malainois Belgian termasuk kategori hewan bertenaga kuat yang identik sebagai hewan pemburu.
 
Karin menduga pola asuh yang dilakukan Bima lebih mirip dengan anjing polisi yang bertujuan untuk melindungi.
 
"Mungkin Bima mendidik anjingnya seperti anjing polisi dan tidak bisa dikontrol. Anjing polisi tidak agresif. Mereka hanya ikut perintah, kalau menyerang orang itu berarti memang agresif," katanya.
 
Dikatakan Karin anjing yang menyerang ART bernama Yayan di rumah Bima Jalan Langgar RT04 RW04 Nomor 41, Cipayung, Jakarta Timur, memiliki gejala yang tidak wajar.
 
Gejala yang dimaksud adalah agresivitas hewan yang dipicu rasa marah hingga menyerang manusia.

Baca juga: Anjing Bimo pernah lepas ke lingkungan TPA

Baca juga: Pemilik anjing sebut terkaman yang tewaskan ART sebagai tragedi

Baca juga: Kerabat sebut Bima shock usai insiden serangan anjing tewaskan ART
 
"Agresif itu terjadi karena kemarahan. Manusia pun sama, kalau banyak kemarahan di diri kita, pasti akan membuat perasaannya tidak bahagia," ujarnya.
 
Perempuan keturunan Belanda yang pernah mengasuh Malainois Belgian itu meyakini bahwa hewan yang agresif dipicu kesalahan pola asuh.
 
"Sebenarnya mereka (Malainois Belgian) itu baik banget. Mereka punya banyak sekali energi. Pemilik yang harus tahu apa yang dibutuhkan. Termasuk latihan yang positif. Mereka harus bisa dikontrol pemiliknya. Mereka harus jadi anjing yang sosial agar diterima di publik," katanya.
 
Karin berharap insiden itu bisa menjadi pelajaran berharga bagi Bima untuk lebih sensitif tentang perilaku hewan.
 
"Jangan diajarin menyerang. Ngapain sih, itu kan hewan peliharaan bukan anjing polisi," katanya.

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019