Tokyo (ANTARA) - Sebuah surat bernada ancaman pemburuan warga Korea dan berisi sebuah benda seperti peluru dilayangkan ke Kedutaan Besar Korea Selatan di Jepang di tengah hubungan memburuk antartetangga Asia tersebut, demikian dilaporkan media Jepang, Selasa.

Hubungan antara kedua negara dibayangi dengan kenangan penjajahan Jepang pada 1910-1945 di Semenanjung Korea.

Baru baru ini, perselisihan soal pekerja paksa Korea merembet ke aspek perdagangan dan keamanan saat Korea Selatan membatalkan perjanjian pertukaran intelijen pada Agustus.

Baca juga: Korea Selatan batalkan pakta pertukaran info intelijen dengan Jepang

Baca juga: PM Jepang: Tokyo ingin Korsel tepati janji soal kerja paksa

 
Seorang pria mengikuti demonstrasi anti-Jepang di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (24/8/2019). REUTERS/Kim Hong-Ji/wsj/cfo  


"Saya memiliki senapan dan sedang memburu warga Korea," bunyi surat tersebut, yang dilayangkan ke Kedutaan Besar Korea Selatan di Tokyo pekan lalu, menurut laporan kantor berita Kyodo.

Surat itu berisi benda yang tampaknya seperti peluru, bunyi laporan itu, yang menambahkan bahwa polisi sedang mendalami kasus tersebut.

Pihak Kepolisian menolak untuk berkomentar.

Seorang anggota staf kedutaan membenarkan bahwa surat itu telah dikirimkan tetapi menolak memberikan keterangan lebih rinci. 

Ketegangan antar kedua negara juga melebar ke sektor perjalanan dan budaya. Salah satu maskapai Jepang mengumumkan pekan lalu bahwa pihaknya akan menghentikan sejumlah penerbangan ke Korea Selatan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Korsel panggil dubes Jepang terkait pembatasan perdagangan

Baca juga: Korean Air hentikan penerbangan ke Jepang

 

Indonesia adalah teman sehati dan sejati Korea – Wawancara khusus

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019