Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pimpinan Front Pembela Islam (FPI) dan ormas lainnya mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan 289 orang yang menurut mereka merupakan dalang dari insiden Monas, Jakarta, yang terjadi pada 1 Juni 2008. "289 orang itu adalah aktor intelektualnya karena mereka yang menyelenggarakan acara (Aliansi Kebangsaan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan/AKKBB) di Monas," kata Ketua FPI Habib Rizieq Shihab kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa. Menurut dia, beragam tokoh yang dilaporkan itu sebenarnya adalah pihak yang bertentangan dengan prinsip kebhinekaan yang tercantum dalam Pancasila dan UUD 1945. Sejumlah nama yang terdapat dalam daftar 289 orang itu antara lain Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adnan Buyung Nasution, Amien Rais, Azyumardi Azra, dan Sinta Nuriyah (istri Gus Dur). Selain itu, ia mengutarakan pendapatnya bahwa insiden Monas itu terjadi antara lain karena AKKBB tidak memiliki izin dari pihak kepolisian untuk menggelar aksi di dalam kawasan itu. Sementara itu, pihak FPI yang juga membawa perwakilan dari sejumlah ormas Islam lainnya seperti Forum Umat Islam (FUI) itu juga membawa berbagai barang bukti seperti rekaman dalam bentuk VCD, dan sejumlah saksi dari insiden Monas. Sedangkan di tempat yang berbeda, Komando Laskar Islam, Munarman membantah bahwa dirinya mencekik orang dari AKKBB seperti yang terdapat pada sejumlah media nasional. "Orang yang dicekik dalam foto sebenarnya adalah Ucok Nasrullah, anggota Laskar Islam yang saya cegah agar tidak berbuat anarkis," kata Munarman. Ia juga mendesak permintaan maaf dari media nasional yang mencetak foto tersebut, bila tidak maka dirinya akan mengambil tindakan tegas dengan menuntut media tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008