Jakarta (ANTARA News) - Pasar properti Indonesia untuk kelas premium (mewah) hingga saat ini masih terbuka lebar dan sama sekali tidak terimbas dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kata pengamat properti Panangian Simanungkalit kepada wartawan di Jakarta, Selasa. "Sejak Nopember 2005 Pemerintah telah menaikkan harga BBM menjadi 104 persen tapi terbukti sektor properti tidak terganggu. Apalagi untuk segmen premium (mewah), karena sifat konsumennya bukanlah `price sensitive`, tapi `value added sensitive`," kata Direktur Pusat Studi Properti Indonesia, Panangian Simanungkalit, dalam jumpa pers peluncuran kondominium "The Tiffany". Dikatakannya bahwa sifat konsumen properti kelas atas yang "value added sensitive" berarti mereka lebih sensitif pada nilai tambah dari produk tersebut dibanding dengan konsumen kelas menengah ke bawah yang "price sensitive" atau sensitif pada harga. "Jumlah orang kaya di Indonesia menurut sebuah data survei, sekitar 15 persen dari penduduk perkotaan yang diperkirakan sekitar 50 jutaan, sementara pasokan hunian mewah per tahun masih terbatas, hanya sekitar 3.000 unit hunian mewah," kata Panangian, yang juga staf khusus Menteri Perumahan Rakyat (Menpera). "Jadi jangan kaget, orang Indonesia yang membeli properti kelas atas di Singapura hingga saat ini tercatat mencapai 148 ribu unit. Padahal harga jual properti kelas atas di Singapura rata-rata mencapai sekitar Rp200 juta per meter persegi, sementara di Indonesia hanya Rp13 juta per meter persegi," kata dia. Pada kesempatan itu, kelompok usaha Lippo melalui proyek properti Kemang Village meluncurkan produk hunian terbarunya, yakni kondominium "The Tiffany" dengan kisaran harga jual per unit antara Rp1,9 miliar hingga Rp9 miliar. General Manager Kemang Village Loesje Imelda kepada wartawan mengatakan bahwa The Tiffany, yang menurut rencana resmi diluncurkan (grand launching) pada Jumat (6/6), terdiri atas 44 lantai dengan dengan total 205 unit suite kondominium. Pilihan unitnya terdiri atas "Grand Suites", "Royal Suites", dan "Penthouses" dengan masing-masing memiliki "private lift". Dikatakan bahwa kondominium tersebut telah berjalan pembangunan konstruksinya dan menurut rencana akan diserahkan pada pembelinya September 2010.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008