Shanghai (ANTARA News) - Kehadiran Sharon Stone tak diinginkan pada Festival Film Internasional Shanghai tahun ini, penyelenggara menyatakan Rabu, di tengah masih mendidihnya kemarahan atas pernyataannya bahwa gempa bumi China merupakan karma atas cara China menangani unjukrasa di Tibet. Tahun lalu dia menghadiri festival tersebut untuk mempromosikan krim anti-ketuaan bagi Christian Dior, namun perusahaan kosmetik Prancis itu telah menurunkan semua iklan di China yang menampilkan sang aktris, menyusul pernyataannya soal karma di Festival Film Cannes bulan lalu. Aktris berusia 50 tahun itu tak dijadwalkan akan menghadiri festival sembilan hari itu, yang akan dimulai 14 Juni, namun penyelenggara menjelaskan, Rabu, bahwa mereka tidak mengharapkan kehadirannya di perhelatan itu. Festival Film Internasional Shanghai merupakan salah satu festival film terbesar di Asia Timur. "Kami tidak mengundangnya ke festival tahun ini," ujar seorang jurubicara festival, yang menolak disebutkan jatidirinya, seperti dilaporkan AFP. "Itu langkah yang sangat tepat." Bintang film laris "Basic Instinct" itu menyatakan dalam wawancara saat penyambutan dengan karpet merah bahwa dirinya merasa sedih dengan cara pemerintah China memperlakukan rakyat Tibet. "Kemudian gempa terjadi, saya pikir itu merupakan balasan bila anda bersikap tak menyenangkan sehingga hal kurang baik menimpa anda," katanya. Stone mengakui dalam wawancara dengan The New York Times pada akhir pekan lalu bahwa dirinya seperti "orang bodoh", namun dia menepis pemberitaan telah menyampaikan permohonan maaf yang dikeluarkan Dior China atas namanya." "Saya tak akan minta maaf," kata Stone kepada koran itu, sambil menceritakan kembali pembicaraannya dengan perusahaan itu. "Tentu saja saya tak mau minta maaf atas sesuatu yang tak benar atau nyata." Panitia penyelenggara menyatakan komentar Stone tak dapat dimaafkan dan mereka mempertimbangkan untuk memboikot dirinya secara permanen. (*)

Copyright © ANTARA 2008