Blitar (ANTARA News) - Setelah Barisan Anshor Serba Guna (Banser), kini giliran Garda Bangsa yang menuntut pembubaran Front Pembela Islam (FPI). Puluhan anggota Garda Bangsa yang tergabung dalam Forum Penyelamat Kebangkitan Bangsa (FPKB) mendatangi Mapolresta Blitar, Rabu. Mereka meminta aparat Polresta Blitar untuk membubarkan FPI Blitar. "Jika sampai batas waktu 24 jam petugas tidak melakukan tindakan apapun, maka jangan salahkan kami bila nantinya menempuh cara-cara kami sendiri," kata Koordinator FPKB Blitar, Mukson. Habib Rizieq hina Gus Dur. FPI bubarkan! Para anggota FPKB akan melakukan "sweeping" ke beberapa tempat yang selama ini diduga sebagai tempat berkumpulnya para anggota FPI di Blitar. Aksi massa anggota organisasi di bawah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sebagai buntut dari Insiden Monas, Minggu (1/6) lalu sekaligus menyikapi penghinaan Habib Rizieq selaku Ketua FPI terhadap KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). "Kami juga meminta FPI Blitar untuk tidak melakukan aktivitas apapun dan sampai pukul 22.00 WIB anggota organisasi itu harus membubarkan diri," kata Mukson dalam orasinya. Setelah berorasi selama sekitar satu jam, beberapa perwakilan FPKB itu akhirnya ditemui Kepala Polresta Blitar AKBP Yosafat Sunaryanto. Kapolresta mengaku masih harus berkoordinasi dengan atasannya terlebih dulu sebelum bertindak lebih jauh terhadap keberadaan FPI di Blitar. Pembubaran FPI tergantung Depdagri Sementara itu Ketua FPI Blitar, Ganang Edi Widodo menyatakan, Garda Bangsa dan Banser tak berhak membubarkan organisasi yang dipimpinnya itu. "Organisasi kami berpusat di Jakarta dan yang berhak membubarkannya adalah Departemen Dalam Negeri," katanya menegaskan. Oleh sebab itu Ganang meminta semua pihak, termasuk Garda Bangsa dan Banser, untuk menahan diri sambil menunggu proses hukum yang kini dijalani para anggota FPI di Jakarta. Sebelumnya puluhan personel Banser Tulungagung telah melakukan "sweeping" ke beberapa tempat yang dicurigai sebagai sarang anggota FPI.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008