Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Sebanyak 18 pemain dan tiga official tim Sekolah Sepak Bola (SSB) Bina Prestasi, Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau terlantar di Tangerang, Banten usai melakoni Piala Menpora U-16 pada tanggal 1-2 September 2019.

Para pemain dan official terancam tidak bisa pulang ke Batam, karena tidak memiliki biaya akomodasi tiket pesawat atau kapal pelni.

Manajer SSB Bina Prestasi, menyatakan, saat ini mereka difasilitasi menginap di Hotel Grand Horison Serpong, Tangerang, hingga Jumat (6/9) mendatang.

"Setelah itu kami harus pulang, sementara sampai sekarang tim tidak punya dana akomodasi sama sekali," kata Zulkifli Adami kepada ANTARA melalui telepon seluler, Rabu (4/9.

Zulkifli mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemprov Kepulauan Riau melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Kepri agar dapat membantu akomodasi kepulangan tim ke Batam.

Namun, kata dia, Dispora tidak bisa membantu dengan alasan tidak memiliki anggaran untuk tim SSB Bina Prestasi.

"Mereka tidak menganggarkan dana untuk tim ini, karena tidak ada surat resmi dari Kemenpora mengenai keikutsertaan kami di ajang Piala Menpora U-16 tersebut," ungkap Zulkifli.

Padahal, lanjut dia, surat resmi Kemenpora tersebut sejak jauh-jauh sudah hari dikirim kepada seluruh kepala daerah melalui Kepala Dispora.

Bahkan, kata dia, seluruh Kepala Dispora se-Indonesia sudah mengikuti bimbingan teknis mengenai penyelenggaraan kompetisi olahraga tersebut.

"Lucu kalau Dispora Kepri mengatakan tidak ada surat resmi dari Kemenpora soal kegiatan ini," ungkap Zulkifli.

Zulkifli menyatakan para pemain dan official tim akan mengemis di depan kantor Menpora di Jakarta, apabila Dispora bahkan Plt Gubernur Kepri tidak bersedia membantu akomodasi pulang ke Batam.

"Kami akan mengemis meminta bantuan di depan kantor Menpora, supaya bisa pulang nantinya," sebut Zulkifli.

Dia turut menyampaikan, Tim SSB Bina Prestasi berangkat menggunakan kapal pelni dari Batam menuju pelabuhan Tanjung Priok pada 28 Agustus kemarin.

Biaya keberangkatan bersumber dari iuran seluruh pemain, yakni masing-masing sebesar Rp500 ribu.

"Keikutsertaan kami di ajang ini demi membawa nama baik sepak bola Kepri di kancah nasional, harapannya tentu anak-anak daerah ke depan bisa bermain di tim atau liga nasional," imbuhnya.

Baca juga: Kesempatan anak SD Indonesia ke Barcelona makin besar


 

Pewarta: Ogen
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019