Jakarta (ANTARA News) - Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen yang pernah menjadi Kepala Staf Kostrad mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2009. Deklarasi dilakukan di Gedung Kebangkitan Nasional (eks Gedung Stovia) di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis. Dalam deklarasi di tempat lahirnya organisasi Budi Utomo itu, Kivlan menyampaikan motto yang akan diusungnya "Pembaruan dan Tegas". Kivlan mempersiapkan deklarasi ini lebih setahun lalu. Ia menyiapkan konsep pembangunan, terutama di bidang pertanian dan energi serta sumber alam. Untuk bidang energi, Kivlan sudah mematenkan energi terbarukan yang ditemukannya dan disebut fuel cell. Energi ini jika sudah diproduksi akan berbentuk padat yang diolah dari sumber bahan utama air laut dan air. Jika ini terelalisasi, maka harganya akan jauh lebih murah dari bahan bakar minyak saat ini, bahkan bisa separuhnya. "Kami akan bangun pabriknya di Bekasi dan Batam," katanya. Kivlan Zen yang lahir di Langsa, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 12 April 1946, pernah memimpin Kontingen Garuda XVII di Filipina. Dia mengaku sudah mendapat sinyal dukungan dari sejumlah partai. Kivlan yang pernah menulis buku "Konflik dan Integrasi Internal TNI AD" (2004) mengatakan, niatnya maju sebagai capres didasarkan pada tuntutan nurani untuk membangun Indonesia agar lebih baik. Ia mengatakan, dirinya ingin bersaing secara sehat dengan capres lain. Kivlan juga menegaskan, dirinya tidak punya niat untuk mengganjal salah satu capres, karena hal itu merupakan tindakan yang tidak sehat. "Kalau dari kalangan militer ada jenderal penuh (bintang empat), seperti Susilo Bambang Yudhoyono dan Wiranto, sedangkan jenderal bintang tiga ada Sutiyoso dan Prabowo Subianto, maka untuk jenderal bintang dua ada Kivlan Zen," katanya. Mengenai basis dukungan yang bisa diraih, mengingat dirinya tidak punya partai sendiri, Kivlan menegaskan, masyarakat di wilayah Sumatera dan Aceh pasti sudah mengenal dirinya. Kivlan mengatakan, dirinya lahir di Aceh, besar di Sumatera Utara dan nenek moyangnya berasal dari Sumatera Barat. Mengenai calon wakil presiden yang akan mendampinginya, Kivlan belum mau menyebutkannya saat ini, tetapi kriteria pendampingnya kemungkinan diambil dari representasi wilayah atau daerah sehingga ada sinergi dukungan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008