Chicago (ANTARA) - Pada musim panas ini, perusahaan penerbangan Amerika Serikat telah menikmati "booming" permintaan penerbangan, yang kebal dari gerakan "flight shaming", yang lahir di Swedia, dan telah melanda perjalanan udara di Eropa.

Di sana, wisatawan yang sadar lingkungan hidup memilih naik kereta daripada pesawat. "Flight shame", terjemahan harfiah dari bahasa Swedia "flygskam" adalah nama gerakan anti-terbang yang berasal dari Swedia tahun lalu, yang mendorong orang agar berhenti naik pesawat untuk mengurangi buangan karbon.

Tapi pemimpin lobi internasional, International Air Transport Association (IATA), mengatakan tantangan lingkungan hidup --yang ia katakan ancaman terbesar buat industri penerbangan di Eropa-- "barangkali akan sampai belahan lain dunia, terutama Amerika Utara".

Baca juga: IATA: Pertumbuhan penumpang pesawat global melambat

"Jika nada percaya atau berfikir bahwa keprihatinan lingkungan hidup adalah keprihatinan dunia yang menyentuh setiap orang di planet ini ... tak ada alasan untuk percaya bahwa orang muda lain takkan bereaksi," kata Alexandre de Juniac kepada wartawan pada Selasa (3/9).

De Juniac belakangan mengakui kepada Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu-- bahwa kurangnya pilihan kereta yang layak di Amerika Serikat adalah penghalang besar bagi satu gerakan AS, tapi menyatakan peningkatan rencana promosi yang berlangsung seperti Green New Dewal, yang menakup penanaman modal pada kereta cepat.

Gerakan tersebut akan menyebar di Amerika Serikat dan kemudian bergerak ke negara maju di Asia seperti Korea dan Jepang, demikian ramalan de Juniac.

Baca juga: IATA: Marjin keuntungan maskapai penerbangan global terus tertekan

Makin besar pertumbuhan anti-penerbangan, makin bersemangat pemerintah untuk mengenakan pajak industri, katanya.

Pada Juli, Prancis mengumumkan pajak atas perubahan penerbangan yang terbang dari bandar udaranya untuk membantu mendukung lingkungan hidup, tindakan yang Air France katakan akan sangat melukai persaingannya dan menambah lebih dari 60 juta euro dalam pengeluaran tambahan per tahun.

Penerbangan komersial berjumlah sebanyak 2,5 persen dari buangan karbon global hari ini tapi tanpa langkah nyata untuk mengurangi masalah itu, jumlahnya dapat naik saat perjalanan udara global meningkat.

Baca juga: IATA kritik Trump karena larang laptop dibawa ke kabin

Industri penerbangan sudah memangkas buangan karbon dari masing-masing wisatawan pesawat untuk memotong buangan netto sampai 2050 dan mencapai pertumbuhan netral-karbon dari 2020.

Tantangannya sekarang ialah menerapkan dan melaksanakan sasaran global, dan menang atas sentimen satu bagian masyarakat pengguna pesawat yang de Juniac katakan ingin diyakinkan kembali bahwa industri tersebut "melakukan tindakan yang benar".

Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019