Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil berbagi ilmu tentang ekonomi kreatif di ajang Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) yang digelar oleh forum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) di Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis.

"Ternate itu memang sudah keren, indah. Kuncinya kan adalah membuka diri, kedua manfaatkan jaringan ICCN yang ada... Bandung punya apa, Malang punya apa, Bali punya apa, Ternate punya apa? Enggak usah banyak-banyak cukup satu dua saja. Nanti saling mengisi, memperkuat, dan ujungnya seluruh NKRI adalah mozaik yang saling menguatkan," katanya.

Gubernur Jawa Barat mengatakan, warga Ternate bisa mencari kekuatan ekonomi kreatif di wilayah mereka.

"Itu kan bisa musiknya, bisa juga kerajinannya, atau fesyennya. Semua memang butuh waktu. Dulu saya membangun Bandung sejak 2006 dan sekarang sudah 13 tahun Bandung maju secara komunitas," katanya.

Selain itu, dia menyarankan Pemerintah Kota Ternate memetakan daerah mana saja yang berpotensi menjadi pusat ekonomi kreatif.

"Daerah tersebut diberi penguatan dan bisa berkolaborasi dengan pihak swasta, bukan hanya dengan pemerintah saja. Hasilnya nanti, Insya Allah bakal ada ekonomi kreatif," kata dia.

Saat menjadi narasumber dalam konferensi tersebut, dia memaparkan kemajuan perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat yang tergolong progesif.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, ia menjelaskan, dalam upaya mengembangkan ekonomi kreatif antara lain menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2017 tentang Ekonomi Kreatif dan Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Kekayaan Intelektual.

"Sebagai Gubernur saya punya kota/kabupaten jumlahnya 27, sepertiga ekonomi kreatifnya Indonesia ada di Jawa Barat. Inilah yang akan menjadi masa depan," kata dia.

Menurut dia, ekonomi kreatif akan menjadi bagian utama dalam proses pembangunan kewilayahan di Jawa Barat, provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa yang memberikan sumbangan 31,96 persen ekspor ekonomi kreatif tahun 2016. 

"Jawa Barat menjadi salah satu penyumbang produk domestik bruto di bidang ekonomi kreatif terbesar, yakni 11,81 persen atau tertinggi ketiga setelah Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 16,12 persen, dan Bali sebesar 12,57 persen," kata dia.

Usaha ekonomi kreatif yang berkembang di Jawa Barat, menurut dia, antara lain pengembangan gim, seni pertunjukan, film, musik, fotografi, desain komunikasi visual, kriya keramik, kerajinan rotan, kerajinan tangan, fesyen, dan produk berbahan bambu.

Baca juga:
Pemerintah perlu perbesar dukungan terhadap pembiayaan ekonomi kreatif
Pemerintah perlu permudah perizinan hak cipta ekonomi kreatif

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019