Solo (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening Surakarta menghentikan produksi air minum di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi untuk sementara karena air baku dari Sungai Bengawan Solo diduga tercemar minuman beralkohol.

"Petugas minta izin tidak operasi karena ada kendala air berbau alkohol seperti ciu," kata Direktur Teknik PDAM Kota Surakarta Tri Atmojo Sukomulyo di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis.

Ia mengatakan setelah dilakukan pengecekan ternyata betul bahwa air berbau alkohol. Dengan demikian, pihaknya memutuskan untuk menghentikan operasi.

Ia mengatakan setelah dilakukan penelitian, dikatakannya, pencemaran terjadi di Kali Samin, Kadokan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo yang berbatasan langsung dengan Sungai Bengawan Solo.

"Saat kami bandingkan, kondisi air Bengawan Solo sebelum bertemu dengan air dari Kali Samin bening, selanjutnya di titik pertemuan agak keruh dan air dari Kali Samin keruh," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surakarta, dan Provinsi Jawa Tengah.

Sementara itu, sebagai solusinya, pihaknya mengalirkan sumber air dari Cokro Tulung untuk melayani pelanggan di Semanggi. Meski demikian, dikatakannya, tidak semua pelanggan memperoleh air bersih karena aliran dari Cokro tidak terlalu deras sehingga tidak mampu menjangkau seluruh Semanggi.

"Salah satunya bagian tanggul ke timur itu tidak dapat," katanya.

Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan armada untuk melakukan pengiriman tangki air bersih untuk pelanggan di Semanggi.


Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup cek pencemaran Bengawan Solo
Baca juga: PDAM Kudus sediakan anjungan air keran siap minum
Baca juga: Kali Bekasi kering, produksi air bersih PDAM Patriot turun

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019