Milan, Italia (ANTARA) - Pelatih timnas China Marcello Lippi mengaku akhirnya dia menyaksikan pertumbuhan ketika China mengawali ambisi mencapai putaran final Piala Dunia FIFA keduanya segera bulan ini.

Lippi yang telah berusia 71 tahun ini yang pernah mengantarkan Italia juara Piala Dunia ini kembali melatih China pada Mei yang beberapa bulan setelah meninggalkannya.

"Kami berkembang," kata Lippi dalam wawancara dengan harian olah raga Gazzetta Dello Sport, Kamis, seperti dikutip AFP.

Baca juga: Lippi kembali menjadi pelatih kepala timnas China

"Ketika saya sampai di Evergrande saya bilang kepada mereka kalian yang terkuat, kalian tak perlu pelatih juara dunia untuk memenangkan kejuaraan lain," kata Lippi mengenai kepelatihanyna untuk raksasa liga China Guangzhou Evergrande.

"Tetapi guna menjadi sebuah klub internasional kalian perlu ketat, kompak, agresif, cepat, kalian harus bermain intens, dan bahkan tanpa bola".

"Dan itu pula yang saya minta kepada tim nasional dan bagi saya mereka kini membuat kami melihat hal yang berbeda."

Mantan pelatih Juventus, Inter Milan dan Napoli itu menyatakan akan mundur untuk kedua kalinya jika gagal mengantarkan China lolos ke putaran final Piala Dunia 2022.

Perjalanan panjang ke Qatar dimulai bulan ini.

Baca juga: Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia Klub 2019 dan 2020

Baca juga: Piala Dunia 2022 Qatar tetap diikuti 32 negara


China akan ditantang Maladewa di Grup A pada 10 September sebelum dijajal Guam dan Filipina awal Oktober, serta melawan Suriah pada 14 November.

Satu-satunya kehadiran China pada Piala Dunia terjadi dalam 2002 ketika mereka tersingkir setelah tak sekalipun menang dan tak satu pun mencetak gol.

Baca juga: FIFA desak Iran izinkan wanita saksikan kualifikasi Piala Dunia 2020

 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019