Minyak mentah telah diperdagangkan lebih tinggi setelah berita bahwa China dan Amerika Serikat akan memulai kembali pembicaraan perdagangan
Tokyo (ANTARA) - Harga minyak naik tipis di perdagangan Asia pada Jumat pagi, bersiap untuk kenaikan beberapa minggu di tengah penurunan tajam persediaan AS, sementara ketegangan perdagangan mereda setelah Washington dan Beijing sepakat untuk mengadakan pembicaraan tingkat tinggi bulan depan.

Minyak mentah Brent naik tiga sen menjadi diperdagangkan di 60,98 dolar AS per barel pada pukul 01.44 GMT (08.44 WIB), sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat delapan sen menjadi diperdagangkan pada 56,38 dolar AS.

Brent akan menandai kenaikan mingguan keempatnya, sementara minyak mentah WTI menuju kenaikan mingguan kedua.

Baca juga: Harga minyak naik tipis imbas stok turun dan kekhawatiran permintaan

"Minyak mentah telah diperdagangkan lebih tinggi setelah berita bahwa China dan Amerika Serikat akan memulai kembali pembicaraan perdagangan mereka dengan pertemuan penting pada Oktober," kata Alfonso Esparza, analis pasar di OANDA.

Beijing dan Washington pada Kamis (5/9/2019) sepakat untuk mengadakan pembicaraan tingkat tinggi pada awal Oktober di Washington, disambut para investor yang berharap bahwa perang perdagangan dapat mengakhiri kenaikan berbalas tarif yang menekan pertumbuhan ekonomi.

Perselisihan perdagangan yang berkepanjangan telah meredam harga minyak, tetapi Brent masih naik sekitar 13 persen tahun ini, dibantu oleh pengurangan produksi yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, untuk mengeringkan persediaan.

Persediaan minyak mentah AS dan produk-produk minyak jatuh pekan lalu, dengan minyak mentah turun untuk minggu ketiga berturut-turut meskipun ada lonjakan impor, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan.

Stok minyak mentah turun 4,8 juta barel, hampir dua kali lipat ekspektasi analis, menjadi 423 juta barel, terendah sejak Oktober 2018.

Harga minyak pada Kamis (5/9/2019) melonjak lebih dari dua persen setelah laporan EIA, meskipun mereka secara bertahap memangkas keuntungan karena investor tidak sepenuhnya yakin bahwa pembicaraan perdagangan China-AS akan memberikan hasil.

Baca juga: Harga minyak melonjak empat persen dipicu data ekonomi positif China
Baca juga: Harga minyak turun, dipicu kekhawatiran perdagangan dan ekonomi global

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019