Jakarta (ANTARA News) - Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Prof Dr Ilza Mayuni dan Dekan Fakultas Teknik (FT) Prof Dr Basuki Wibawa, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dikukuhkan sebagai guru besar tetap universitas itu dalam sidang terbuka yang dipimpin Rektor UNJ Dr Bedjo Sujanto, MPd, Senin. Pengukuhan guru besar itu merupkan rangkaian acara Dies Natalis ke-44 UNJ dan dalam rangka peringatan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Prof Ilza menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Pendidikan guru dalam jabatan dan Implikasinya terhadap Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Bahasa Ingris". "Judul ini merupakan refleksi tentang penyelenggaraan program pendidikan dalam jabatan yang menjadi salah satu misi utama Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), khususnya pada program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PS-PBI)," katanya. Menurut Prof Ilza, dalam fenomena pembelajaran Bahasa Inggris, masalah yang paling serius dihadapi negara-negara berkembang adalah keterbatasan kompetensi guru berkomunikasi dalam bahasa tersebut. "Maka mencermati masalah ini (PS-PBI) dihadapkan pada tantangan berat yaitu menghasilkan guru mata pelajaran bahasa Inggris yang memiliki kemampuan nasional dan internasional," katanya. Untuk itu, katanya, perlu penataan PS-PBI yang efektif, tidak hanya dalam menyelenggarakan program prajabatan (bagi lulusan SMA dan sederajat), tetapi juga program pendidikan dalam jabatan (bagi guru yang sudah mengajar). Sementara itu Prof Basuki menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul "Pengembangan Daya Saing Lembaga Pendidikan Kejuruan yang Berkelanjutan". "Di Indonesia tujuan pendidikan kejuruan masih mendua, yaitu menyiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja dan melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi," katanya. Menurut dia, sikap mendua tersebut dapat berdampak ganda, yaitu program dan proses pendidikan harus menyiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja sekaligus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta lulusan sekolah menengah kejuruan tidak sepenuhnya memfokuskan perhatian memasuki dunia kerja. "Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang spesifik, demokratis, melayani berbagai kebutuhan inividu. Kebutuhan individu yang penting adalah kebutuhan akan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup," ujarnya. Karena itu, katanya, program pendidikan kejuruan tidak hanya menyiapkan peserta didik memasuki dunia kerja, tetapi juga menempatakan lulusannya pada pekerjaan tertentu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008