Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan tanaman buah kelengkeng di Desa Wijimulyo, tepatnya di kawasan Jogja Agro Techno Park.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Senin, mengatakan tanaman buah kelengkeng di tanam sisi samping Jogja Agro Techno Park.

"Jogja Agro Techno Park diharapkan menjadi pusat agropariwisata yang mendatangkan banyak wisatawan ke Kulon Progo. Potensi ini, kami tangkap dengan menyiapkan kawasan kebun buah kelengkeng di Dusun Dukuh, Desa Wijimulyo," kata Aris.

Ia mengatakan saat ini, Jogja Agro Techno Park (JATP) sudah banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Untuk itu, Dinas Pertanian dan Pangan berusaha menyiapkan kawasan pendukung, sehingga dampaknya dapat diterima masyarakat di sekitarnya.

"Harapannya, kawasan buah di sekitar Jogja Agro Techno Park (JATP) mampu menggerakkan ekonomi kelompok tani dan masyarakat," katanya.

Asisten dua bidang ekonomi dan sumber daya alam Setda Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan pembangunan JATP di Wijimulyo sangat bagus untuk sektor pertanian karena akan mendongkrak perekonomian daerah khususnya kesejahteraan petani.

Ia mengatakan JATP menjadi ruang pamer pertanian dari hulu sampai hilir. Di dalamnya ada teknologi hingga pemberdayaan masyarakat dengan harapan dapat memanfaatkan sumber daya potensi yang ada.

Pembangunan JATP itu dilatarbelakangi sumber daya manusia (SDM) petani yang sudah tua dan langka, produksi belum sesuai harapan dan usaha tani serta kepemilihan lahan masih di bawah skala ideal yakni di bawah 500 dan 1.000 meter persegi.

JATP merupakan bagian dalam pemberdayaan petani karena merupakan bagian yang terintegrasi dalam pembangunan nasional. JATP juga merupakan aspek penting dari kemandirian ekonomi dan pemerataan pembangunan yang berkeadilan, pemberdayaan gabungan kelompok tani (gapoktan) dan merupakan kebijakan yang pro kemiskinan, pro pertumbuhan dan pro pekerjaan.

JATP merupakan basis teknologi untuk fasilitasi percepatan alih fungsi teknologi yang dihasilkan lembaga penelitian dan perusahaan pertanian. Pengembangan JATP dimaksudkan untuk menjadi pusat penerapan teknologi di bidang pertanian, perikanan dan peternakan mulai dari sub sistem hulu sampai hilir.

"Keberadaan JATP adalah untuk membangun pusat penerapan teknologi di bidang pertanian yang meliputi prapanen, pascapanen yang meliputi pemasaran hasil yang diterapkan untuk ekonomi dan pembangunan pusat diseminasi teknologi dan tempat advokasi pertanian, serta menerapkan sistem pertanian modern yang mencerminkan industri pertanian," kata Bambang.

Baca juga: Temanggung bangun "agro techno park" Rp1,6 miliar
Baca juga: Petani Kulon Progo panen pepaya California
Baca juga: Petani Kulon Progo produksi teh berbagai rasa

Pewarta: Sutarmi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019