Jakarta (ANTARA) - Huawei baru saja mengumumkan sistem operasi Harmony yang akan dipakai di sejumlah perangkat pintar mereka setelah tidak lagi bermitra dengan Google Android, termasuk upaya alternatif untuk aplikasi surel Gmail.

Huawei mulai berdiskusi dengan penyedia layanan surat elektronik dari Swiss, ProtonMail, untuk menjadi aplikasi bawaan (preloaded) seperti Gmail untuk perangkat berbasis Android, dikutip dari laman Bloomberg, Senin.

Jika bukan menjadi aplikasi preloaded, ProtonMail bisa saja masuk pasar aplikasi buatan Huawei, AppGallery, seperti dikatakan CEO ProtonMail Andy Yen.

Baca juga: Huawei luncurkan dua varian baru untuk P30 Pro

"Yang mereka cari dari kami adalah alternatif dari Google jika mereka tidak bisa menawarkan apa-apa lagi ke Google," kata Yen.

Namun, perwakilan Google dan Huawei belum memberikan komentar.

ProtonMail telah memiliki 17 juta pengguna di seluruh dunia untuk layanan surel terenkripsi end-to-end.

Yen menyatakan akan mempertahankan netralitas mereka terhadap isu politik yang melekat pada Huawei. Tujuan mereka memberikan layanan ke Huawei adalah garansi keamanan dan privasi pengguna.

Baca juga: Huawei prediksi 5G dorong ekonomi digital Asia Pasifik

Swiss selama ini dikenal sebagai tempat yang netral terhadap permasalahan politik.

Meskipun bisnis dengan Huawei akan membuka kesempatan untuk mendapat audiens yang lebih besar, ProtonMail tetap mempertimbangkan risiko berbisnis.

Yen melihat rencana dengan Huawei itu sebagai kesempatan bisnis bagi Eropa untuk menyediakan teknologi alternatif selain dari Amerika Serikat serta masuk ke kompetisi.

Baca juga: Huawei paparkan empat perbedaan Harmony OS dengan Android

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019