Di sekolah tersebut, masyarakat dididik tentang cara mengolah air hujan agar dapat dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.
Sleman (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Muslimatun meresmikan Sekolah Air Hujan Banyu Bening di Dusun Tempursari, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Senin.

"Sekolah tersebut merupakan gerakan komunitas Banyu Bening untuk mengelola air hujan menjadi air yang lebih bermanfaat bagi kehidupan, salah satunya air minum," kata Ketua Komunitas Banyu Bening Sri Widyaningsih.

Menurut dia, di sekolah air hujan tersebut, masyarakat dididik tentang cara mengolah air hujan agar dapat dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.

"Air hujan yang gratis tersebut dapat menjadi solusi ketersediaan air bersih sehingga melalui sekolah ini pula kami berharap pola pikir masyarakat tentang air hujan yang kurang baik dapat berubah," katanya.

Ia mengatakan bahwa air hujan mempunyai beberapa kelebihan dibanding air biasa. Air hujan mengandung mineral sangat rendah, sehingga manusia dengan mudah dapat memenuhi kebutuhan dua liter air setiap hari tanpa merasa kekenyangan.

"Air hujan juga dapat digunakan sebagai bahan berbagai macam obat-obatan. Air hujan itu kami pisahkan melalui proses elektrolisa air sehingga akan terpisah asam basa air. Yang basa dapat digunakan untuk minum dan untuk bahan obat-obatan. Sedangkan yang asam bisa dijadikan bahan pupuk cair organik," katanya.

Sri Muslimatun mengatakan bahwa sekolah air hujan tersebut dapat menjadi tempat pendidikan karakter bagi generasi penerus, khususnya dalam hal memelihara lingkungan.

Menurut dia, jika manusia dapat bersahabat baik dengan alam sekitar,  alam juga akan memberikan banyak manfaat kepada manusia.

"Alam tidak ada ampun (jika kita merusaknya). Bukan alam menghukum, tapi itu akibat dari perbuatan kita sendiri yang merusak alam," katanya.

Wabup juga mengajak masyarakat Sleman untuk bisa merasa karena wilayah Kabupaten Sleman merupakan daerah hulu yang memasok kebutuhan air di DIY.

Karena itu, masyarakat Sleman harus mempunyai kesadaran untuk menjaga kelestarian alam agar kondisi air yang ada di Kabupaten Sleman tetap terjaga.

"Jika air di Kabupaten Sleman baik, daerah lain di DIY juga akan mendapatkan air yang baik," katanya.

Pada kegiatan tersebut juga disampaikan testimoni dari sejumlah warga yang telah merasakan khasiat dari meminum air hujan.

Mereka mengaku bahwa meminum air hujan yang sudah diolah dapat meningkatkan kebugaran tubuh.

Turut hadir pada peresmian sekolah air hujan itu adalah Deputi Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman Dwi Anta Sudibya, Kepala Dinas PUPKP Sleman Sapto Winarno, serta Camat Ngaglik Subagya.
Baca juga: Kementerian ESDM akan bangun 1.000 sarana air bersih

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019