Denpasar (ANTARA News) - Sebanyak 36 foto sosok orang asing yang dinilai berjasa dalam memperkenalkan dan mempromosikan Bali hingga dikenal luas di berbagai penjuru dunia kini dipamerkan di Taman Budaya, Denpasar, Bali. "Pameran foto karya seorang warga negara Italia itu sekaligus ikut memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30 yang berlangsung selama sebulan mulai 14 Juni mendatang," kata Ketua Yayasan Arti Denpasar, I Kade Suardana, Rabu. Ia mengatakan, pihaknya dipercaya sebagai penyelenggara pameran foto yang pelaksanaannya lebih awal dari pembukaan PKB, yakni akan dilakukan mulai Kamis (12/6) petang. Pembukaan pameran foto tersebut dilanjutkan dengan pementasan tari kontemporer yang dibawakan tim kesenian dari Jepang di bawah koordinasi Japan Contemporary Dance Network (JCDN) pimpinan Norikazu Sato. Sederetan sosok warga negara asing yang pernah bermukim di Bali yang umumnya menggeluti dan menekuni seni budaya zaman dulu itu sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan dan kemajuan Bali sekarang maupun dimasa mendatang. Oleh sebab itu masyarakat perlu mengenal sosok-sosok mereka yang akan ditampilkan lewat pameran foto di salah satu ruangan Taman Budaya Denpasar, ujar Kadek Suardana. Sederetan nama-nama seniman asing yang pernah bermukim di Pulau Dewata, dengan karya-karyanya dalam bingkai seni budaya Bali, telah mencuatkan daerah tujuan wisata ini hingga dikenal dunia internasional hingga sekarang. Karya seni hasil sederetan nama seniman asing yang pernah bermukim di Bali menggambarkan bagaimana unik dan kokohnya seni budaya yang diwarisi masyarakat Pulau Dewata. Seniman asing tersebut antara lain Walter Spies, warga negara Jerman, Antonio Blanco (alm), pelukis berdarah Spanyol, Andrien Jean Le Mayeur, seniman asal Belgia maupun Adrianus Wilhelmus Smit, pria kelahiran Belanda. Walter Spies lewat karya kanvas maupun garapan tari mampu memperkenalkan Bali kepada dunia barat tahun 1930-an, hingga akhirnya Bali kini dikenal mancanegara. Upaya itu juga dilakukan dengan mengajak seniman tabuh dan tari Bali mengadakan lawatan ke berbagai negara di Eropa. Demikian pula seniman lukis dan patung setempat dibina sedemikian rupa dengan tetap berpijak pada akar seni budaya Bali. Berkat keberhasilan Walter Spies membangun "jembatan" yang menghubungkan Bali dengan dunia barat, menjadikan para imluwan dan peneliti dunia tertarik untuk datang ke Bali. Salah seorang diantaranya adalah Miguel Covarrubias, seorang penulis, pelukis dan antropolog kelahiran Meksiko. Lewat bukunya yang berjudul "Island of Bali", Covarrubias memperkenalkan pesona seni budaya dan tari Bali kepada dunia barat. Demikian pula Antonio Blanco, pelukis berdarah Spanyol yang mempersunting "gadis lokal" Ni Ronji, memiliki keahlian dan kemampuan yang luar biasa melukis di atas kanvas. Sedangkan Andrien Jean Le Mayeur, seniman asal Belgia yang juga mempersunting seorang gadis Bali, Ni Nyoman Polok, mampu menghasilkan lukisan bernilai seni tinggi yang kini menjadi koleksi Museum Le Mayeur di Pantai Sanur, Bali. Sosok-sosok orang asing yang pernah bermukim di Bali yang secara tidak langsung memberikan dampak positif itu akan diperkenalkan kepada masyarakat luas melalui pameran foto, tutur Kadek Suardana. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008