Jakarta (ANTARA) - Borneo FC membuka peluang bagi penyerang Syamsir Alam untuk bergabung dengan skuat Pesut Etam dalam mengarungi paruh musim kedua Shopee Liga 1 Indonesia 2019.

"Kalau pelatih suka dan cocok dengan kebutuhan tim, ya tidak tertutup kemungkinan bergabung," ujar Head Media Officer Borneo FC Brilian Sanjaya seperti dikutip di situs resmi PT Liga Indonesia Baru, Senin.

Syamsir Alam mengikuti sesi latihan bersama skuat Borneo FC ketika skuat Mario Gomez itu melakukan pemusatan latihan di Batu, Malang, Jawa Timur.

Namun Brilian menegaskan bahwa hingga saat ini status Syamsir Alam hanya berstatus mengikuti sesi latihan saja bukan untuk trial.

"Sesuai instruksi manajemen, Syamsir statusnya ikut berlatih bukan trial," ujar Brilian.

Kemampuan Syamsir Alam kini diragukan apalagi terakhir ia bermain untuk klub profesional pada 2016 ketika membela Persiba Balikpapan. Setelah itu dia sempat beralih profesi. Pria jebolan SAD Uruguay ini beralih profesi menjadi pembawa acara di stasiun televisi nasional.

Ia menyebut Syamsir bisa saja direkrut, namun dengan catatan sang pemain menunjukkan performa terbaik selama berlatih. Pelatih Mario Gomez selalu terbuka bagi penggawa yang ingin serius di Borneo FC.

"Ya itu tergantung sikap pelatih dan manajemen saja. Masih dipantau dulu," kata dia.

Meski begitu, apabila direkrut ia harus bersaing dengan pemain depan lainnya yang saat ini tengah Onfire yakni Lerby Eliandry dan Matias Conti.

Sosok Syamsir Alam sempat menghebohkan jagat sepakbola Indonesia dan digadang-gadang menjadi penyerang masa depan Timnas Indonesia karena berasal dari jebolan SAD Uruguay.

Ia juga sempat terpilih untuk merumput bersama sejumlah klub luar negeri seperti Penarol Uruguay, CS Vise Belgia dan DC United Amerika Serikat. Namun kariernya baik di dalam maupun luar negeri meredup. Ia lantas beralih profesi jadi pembawa acara di stasiun TV nasional.

Baca juga: Syamsir Alam minta Egy Maulana cuek

Baca juga: Syansir Alam prediksi Alfin Tuasalamony jadi pilar timnas

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019