Ibu Menteri Kesehatan Nila Moeloek sangat merespons positif terhadap beragam fungsi dari AMMDes.
Jakarta (ANTARA) - Pengembangan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) ambulans dan penjernih air mendapat apresiasi dari Menteri Kesehatan Nila Moeloek karena beberapa aplikasinya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit, puskesmas, dan kelompok masyarakat.

Misalnya, AMMDes ambulance feeder serta AMMDes penjernih air dan air bersih.

“Ibu Menteri Kesehatan Nila Moeloek sangat merespons positif terhadap beragam fungsi dari AMMDes,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian perindustrian, Putu Juli Ardika lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.

Putu menyebutkan, pada kesempatan itu, Kemenperin memfasilitasi mini expo untuk memajang sebagian alat multiguna yang diharapkan mampu memacu produktivitas dan kesejahteraan di pedesaan tersebut.

Karya anak bangsa yang sudah mengoptimalkan komponen lokal hingga 70 persen ini selaras dengan fokus program pemerintah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Baca juga: Kemenperin gandeng kampus dan swasta kembangkan AMMDes listrik

“Kami men-display AMMDes ambulance feeder, AMMDes penjernih air dan air minum serta AMMDes bertenaga listrik di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK Jakarta),," ujar Putu.

Selain itu, ditampilkan unit pengolah air dan air minum untuk beberapa rumah sakit yang merupakan kolaborasi antara Kemenperin dengan RS Hasan Sadikin Bandung serta dikembangkan juga prototipe unit pengolah air untuk Puskesmas dan untuk komunitas masyarakat dengan kapasitas 240 keluarga,” paparnya.

Sebelumnya, AMMDes ambulance feeder menjadi pilot project di Kabupaten Lebak, Banten.

Langkah strategis ini diyakini mampu meningkatkan pelayanan transportasi rujukan kesehatan untuk membantu masyarakat dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Pilot project ini merupakan salah satu wujud nyata peningkatan pelayanan kesehatan dengan membantu menurunkan kematian ibu dan kematian bayi.

“Program pilot project itu sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Lebak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui program Jemput Antar Ibu Hamil dan Bersalin Bermasalah (Jamilah) yang diperkenalkan sejak 2017,” tutur Putu.

Tujuannya juga untuk memperkuat keterlibatan antara ibu hamil dengan relawan Jamilah.

“Kami terus mengajak semua pemangku kepentingan agar dapat berkontribusi aktif dan berkomitmen mendukung perluasan pemanfaatan dan pengembangan implementasi AMMDes dalam meningkatkan kegiatan usaha atau produktivitas serta meningkatkan pelayanan masyarakat desa,” ungkapnya.

Di samping itu, AMMDes penjernih air telah dimanfaatkan bagi para penyintas gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, pada akhir 2018.

“AMMDes tersebut memang sangat diperlukan, khususnya di daerah yang air bersihnya masih terbatas. Apalagi ketika ada lokasi yang mengalami bencana seperti di Palu, Sigi, dan Donggala beberapa waktu lalu,” ujar Putu.
Baca juga: AMMDes pengumpan ambulan jadi proyek percontohan di Banten

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019