Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp23,25 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan total penawaran masuk Rp44,72 triliun.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.

Untuk seri SPN03191211, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,702 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 11 Desember 2019 ini mencapai Rp3,36 triliun.

Baca juga: Kemenkeu: Investor masih tertarik Surat Berharga Negara

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,8 persen.

Untuk seri SPN12200911, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,70636 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 11 September 2020 ini mencapai Rp7,95 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,01 persen.

Baca juga: Tarik investor domestik, Pemerintah tawarkan obligasi ORI015

Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,72912 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp6,75 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7 persen.

Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp10,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,29437 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp16,07 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7 persen ini mencapai 7,25 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,41 persen.

Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,58903 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp3,28 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,56 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,78 persen.

Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,80221 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp6,73 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 7,79 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,2 persen.

Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,99851 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp0,55 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,95 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,06 persen.

Sebelumnya, pada lelang tujuh seri SUN pada Selasa (27/8), pemerintah menyerap dana sebesar Rp17,3 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp29,1 triliun.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019