Kelemahan ini yang coba kami perbaiki
Yogyakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Indonesia U-19 Fachri Husaini mengatakan, timnya siap mengantisipasi umpan bola-bola atas saat pertandingan uji coba melawan Iran di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Rabu (11/9).

Fachri Husaini saat jumpa pers di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa, mengatakan evaluasi telah dilakukan menyusul kekalahan timnas Indonesia saat laga uji coba internasional melawan Iran di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi pada Sabtu (7/9).

Seperti diketahui, dalam laga pertama yang berakhir kekalahan timnas dengan skor 2-4, dua dari gol Iran itu tercipta lewat proses dari permainan bola-bola atas yang berasal dari bola mati (set piece).

Baca juga: Fachri: Pertandingan persahabatan sekaligus seleksi pemain

"Bola-bola atas itu terjadinya bukan di open play, tapi di set piece. Jarang ada yang main bola bawah. Biasanya pakai bola atas, kelemahan ini yang coba kami perbaiki," kata Fachri.
 
Fakhri Husaini (kiri) memberikan arahan kepada pemainnya saat latihan di Lapangan Becamex Binh Duong, Vietnam, Selasa (13/8/2019). ANTARA FOTO/Yusran Uccang/pras.


Untuk memperkecil kekalahan, ia telah menekankan anak asuhnya lebih berkonsentrasi saat menghadapi situasi bola mati serta memiliki nyali untuk berduel dengan umpan-umpan lambung.

"Dan yang jauh lebih penting adalah mereka punya nyali untuk duel di udara sehingga tidak seperti dua gol yang terjadi kemarin. Terlalu bebas pemain Iran untuk berada dalam kotak penalti tanpa pengawalan," kata pelatih asal Aceh ini.

Terlepas dari itu, Fachri menilai skuad Timnas U-19 sudah bermain cukup baik pada uji pertama melawan Iran kemarin, khususnya dalam mengantisipasi kecolongan gol lebih banyak pada babak pertama.

"Babak pertama kami main cukup baik artinya, satu-satunya kesempatan Iran di babak pertama adalah bola penalti itu. Selain penalti, Ricky (Ricky M. Sudirman) tidak mendapat serangan bahaya di babak pertama," kata dia.

Baca juga: Timnas U-18 buka kesempatan calon pemain baru pasca Piala AFF 2019


 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019