Ankara (ANTARA) - Protes para ibu di Turki Tenggara untuk anak mereka yang diculik oleh kelompok teror PKK adalah sikap paling bermartabat melawan terorisme, kata wakil presiden Turki pada Senin (9/9).

Ketika berbicara dalam acara untuk memperingati Syuhada Karbala, Fuat Oktay mengatakan protes para ibu tersebut "adalah harapan buat perdamaian".

"Teriakan dan perlawanan para ibu itu, yang anak mereka telah diculik (oleh PKK) di pegunungan di Diyarbakir, adalah sikap paling terhormat melawan mereka yang menginginkan teror dan konflik," kata Oktay.

"Di tangan kita lah untuk menggagalkan semua upaya mereka yang berusaha menciptakan permusuhan dengan dasar eknik dan sekte ...," kata Oktay, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa.

Sebanyak 17 ibu telah melancarkan protes duduk di luar kantor provinsi Partai Demokratik Rakyat (HDP) --yang lama dituduh oleh pemerintah memiliki hubungan dengan kelompok teror PKK-- di Diyarbakir.

Baca juga: Turki seru Prancis kaji pendiriannya mengenai PYD/YPG

Pada 3 September, Cetinkaya, seorang ibu, melancarkan protes duduk guna menentang perekrutan putranya, yang masih remaja, oleh PKK.

Cetinkaya mengatakan putranya, yang berusia 17 tahun, telah bergabung dengan kelompok teror PKK melalui anggota HDP.

Pada hari yang sama, tiga ibu --yang mengatakan anak mereka diculik oleh kelompok yang berafiliasi pada PKK tersebut-- bergabung dalam protes bersama dengan Cetinkaya, dan jumlah keluarga yang memprotes telah bertambah sejak itu.

Pada Sabtu, Necal Cur dan suaminya Bedirhan Cur dari Provinsi Agri di Turki Timur, dan Guzide Demir dari Provinsi Diyarbakir juga bergabung dalam protes itu guna meningkatkan suara mereka untuk menyelamatkan anak mereka dari tangan kelompok teror.

Bulan lalu, Hacire Akar, seorang ibu lain, melancarkan protes serupa di dekat kantor partai oposisi tersebut. Putranya pulang beberapa hari kemudian sehingga memberi harapan kepada sejumlah ibu yang mengalami kondisi yang sama.

Dalam lebih dari 30 tahun aksi teror melawan Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- telah bertanggung-jawab atas kematian sebanyak 40.000 orang, termasuk perempuan, anak-anak dan bayi.

Baca juga: Sejumlah tentara Turki tewas dalam bentrokan dengan gerilyawan Kurdi

Baca juga: Menlu: Turki akan bersihkan anggota YPG/PKK dari timur Eufrat



​​

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019