Padang, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Padang menyampaikan jika ada masyarakat yang mengalami batuk berdahak selama dua minggu tanpa henti, dapat dicurigai ada indikasi terkena TBC.

Oleh sebab itu langkah yang harus dilakukan adalah segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat seperti puskemas untuk dilakukan pemeriksaan, kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Bencana Dinas Kesehatan Kota Padang Gentina di Padang, Rabu.

Menurutnya untuk memastikan apakah menderita TBC perlu dilakukan pemeriksaan dahak.

Ciri-ciri lain yang patut diduga gejala TBC adalah berkeringat dingin pada malam hari bukan karena cuaca panas, ada demam tapi tidak tinggi dan batuk berdarah, sesak nafas dan nyeri dada.
Baca juga: Dinkes Tangerang sisir penyakit TBC radius 20 meter penderita

Jika memang positif harus minum obat secara teratur selama enam bulan hingga dinyatakan sembuh, ujarnya.

"Apabila pasien tidak teratur minum obat maka akan menjadi resisten sehingga naik status menjadi TBC MDR atau multi drug resisten," katanya.

"Dan kalau sudah berstatus TBC MDR harus minum obat selama dua tahun dan suntik setiap hari selama enam bulan dengan efek samping yang lebih besar dan risiko meninggal dunia cukup besar," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Tangerang tangani 11.000 penderita TBC

Ia menyampaikan minum obat secara teratur selain untuk menekan angka TBC juga mencegah penularan karena satu pasien TBC bisa menularkan penyakit kepada 10 hingga 15 orang.

"Cara penularannya karena kuman berada di air ludah bisa saat bicara apalagi batuk maka kuman akan tersebar," kata dia.

Apalagi kalau berada di ruang tertutup dan ada pendingin udara sehingga kondisinya lembab membuat kuman tumbuh subur dan diputar oleh AC sehingga terhirup dan masuk ke dalam paru-paru membentuk infeksi.

Jika penderita TBC tidak mau berobat maka akan mengalami sesak nafas dan batuk dan biasanya dalam lima tahun 50 persen diantaranya berakhir dengan kematian.

"Masalah lainnya adalah selagi masih hidup berpotensi menularkan dan yang rentan adalah kepada orang terdekat seperti keluarga, anak dan istri dan orang tua," ujarnya.
Baca juga: 20.000 penderita TBC di Riau belum jalani pengobatan

Ia menambahkan penderita HIV 21 kali lebih rentan terkena TBC sehingga jika ada orang dengan HIV biasanya akan dilakukan pemeriksaan TBC.

Untuk penanggulangan TBC di Padang selain ada Pokja TBC, Dinas Kesehatan juga menggelar kegiatan penjaringan untuk mencari tersangka baru melibatkan RT, RW, lurah hingga camat sehingga jika ada yang positif bisa diobati lebih cepat.

Berdasarkan data yang dihimpun kasus TBC di Padang terus mengalami peningkatan sejak 2015 yang mencapai 1.541, 2016 1.679, 2017 2.182, 2018 2.358 dan hingga Juni 2019 yang sudah ditemukan mencapai 1.117 kasus.
Baca juga: Vino Bastian terkejut, penderita TBC Indonesia terbanyak kedua dunia

Cegah TB Dengan Deteksi Dini

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019