Jayapura (ANTARA) - Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan tidak memerintahkan mahasiswa yang saat ini kuliah di berbagai kota di Indonesia untuk pulang.

“Tidak pernah ada perintah dari saya baik tertulis maupun lisan untuk memerintahkan mahasiswa asal Papua pulang,” kata Gubernur Enembe dalam sambutannya pada pertemuan dengan forkopimda terkait pemulangan mahasiswa Papua di Jayapura, Rabu.

Dalam pertemuan yang dikemas dalam acara  coffee morning itu, Gubernur mempertanyakan kalau daerah tempat mahasiswa Papua belajar aman mengapa harus pulang namun sebaliknya bila mahasiswa merasa tidak aman silakan pulang.

Baca juga: Disdik imbau pelajar- mahasiswa Papua program ADEM-ADIK tidak pulang

Baca juga: Mahasiswa Papua yang pulang sulit lanjutkan kuliah di Uncen


Ia mengatakan ada upaya yang dilakukan kelompok tertentu secara sistematis agar mahasiswa pulang, padahal mereka sebentar lagi menghadapi ujian tengah semester.

Karena itu pihaknya sudah mengundang Pemprov Papua Barat dan bupati-bupati untuk membahas masalah tersebut karena sampai saat ini keberadaan mereka makin banyak dan itu dapat menjadi persoalan baru.

"Memang ada mahasiswa yang kepulangannya dibiayai sendiri oleh orang tuanya mereka karena merasa ketakutan dengan kondisi anaknya," ujar Gubernur Enembe.

Ia menambahkan ada orang tua yang memulangkan anaknya setelah ada telepon dari polisi di Jambi dan orang tua merasa ketakutan.

Selain melakukan pertemuan dengan Pemprov Papua Barat, pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan ketua himpunan mahasiswa Papua (himapa) di seluruh Indonesia untuk mengetahui siapa yang memerintahkan mahasiswa pulang, kata Gubernur Papua.

Gubernur Enembe mengatakan, langkah-langkah yang akan diambil itu untuk menjaga keutuhan NKRI, kebhinekaan kita sehingga miniatur Indonesia tetap terwujud dan terjaga di Papua.

Pemprov siap membantu pemulangan mahasiswa asal Papua untuk kembali melanjutkan kuliahnya di perguruan tinggi di berbagai kota di Indonesia.

"Mahasiswa juga nekat-nekat, bahkan kedatangan saya di asrama Kamasan Surabaya ditolak dan tidak diterima," ujar Enembe.
 
Tidak ada tempat untuk bicara merdeka atau referendum, negara tidak mungkin memberi tempat dan berharap situasi di Papua tetap aman dan tidak lagi terjadi konflik, tegas Gubernur Lukas Enembe.

Hingga Selasa (10/9) tercatat 1.037 mahasiswa asal Papua dari berbagai kota di Indonesia kembali ke Papua.

Baca juga: DPRP: Pemprov tidak instruksikan mahasiswa Papua pulang

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019