Mimpi ini yang terus kita wujudkan. Pak Habibie secara umum kita kenal sebagai sosok yang menginspirasi generasi muda untuk membangun bangsa ini dengan iptek,
Jakarta (ANTARA) - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin berduka cita atas berpulangnya Presiden RI Ketiga Burhanuddin Jusuf Habibie dan menyebutnya sebagai inspirasi generasi muda Indonesia.

"Kami sangat berduka atas wafatnya Pak Habibie, Presiden ketiga dan kita kenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia terutama terkait dengan penerbangan perdana pesawat N250 yang kita peringati sebagai hari kebangkitan teknologi nasional," ungkap Thomas Djamaluddin ketika dihubungi Antara di Jakarta pada Rabu malam.

Baca juga: Flash - BJ Habibie meninggal dunia

Thomas menyebut jika mengenang Habibie, tidak bisa lepas dari gerakan untuk membuat Indonesia lebih mandiri dalam bidang teknologi.

Habibie, sesuai dengan bidang kepakarannya di bidang konstruksi pesawat terbang, sangat percaya diri bahwa teknologi penerbangan bisa dikembangkan di Indonesia.

"Mimpi ini yang terus kita wujudkan. Pak Habibie secara umum kita kenal sebagai sosok yang menginspirasi generasi muda untuk membangun bangsa ini dengan iptek," tegasnya.

Baca juga: Habibie wafat - Mendagri: Habibie teknokrat kelas dunia dan negarawan

Thomas mengenang beberapa kali bertemu dengan Habibie. Thomas mengingat bagaimana Habibie mendorong orang-orang muda, termasuk yang ada di Lapan, untuk terus memajukan dan menguasai teknologi.

B.J. Habibie meninggal dunia dalam usia 83 tahun pukul 18.05 di RSPAD Gatot Subroto di Jakarta pada Rabu. Menurut putranya, Thareq Kemal Habibie, dia berpulang karena faktor usia.

Habibie meninggal dunia dikelilingi oleh keluarga terdekat termasuk kedua putranya dan cucu-cucunya.

"Sampai titik terakhir saya masih ada di situ tapi hari ini pada tanggal 11 September 2019 jam 18 lebih lima, Presiden RI Ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie, sudah meninggal," ujar Thareq.

Baca juga: Habibie wafat - BPPT: Indonesia kehilangan bapak teknologi Habibie

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019