Dalam masa kepemimpinannya yang singkat telah banyak kebijakan yang mendorong ke arah demokratisasi politik, desentralisasi, Bank Indonesia yang independen, pemberantasan korupsi, dan sebagainya, katanya
Jakarta (ANTARA) - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J Rachbini menilai warisan pemikiran dan usaha BJ Habibie dalam bidang teknologi semestinya bisa dilanjutkan untuk memperkuat Indonesia dalam bidang teknologi.

"Warisan PT PAL untuk bidang perkapalan, PINDAD untuk persenjataan, IPTN untuk kedirgantaraan seharusnya masuk dalam kerangka undang-undang pembangunan teknologi nasional dan kekuatan militer agar Indonesia tidak diremehkan oleh dunia internasional. Ini yang diabaikan selama ini sehingga Indonesia tergantung kepada teknologi luar," ujar Didik dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Menurut Didik, Habibie dengan latar belakang pendidikan modern dan tidak feodal secara etnis berperan dalam sejarah mengantar peralihan dari rezim Orde Baru ke rezim reformasi yang demokratis.

Baca juga: Kontribusi besar BJ Habibie di PT Dirgantara Indonesia

Baca juga: BJ Habibie Wafat, Kominfo: Bapak Teknologi Indonesia

Baca juga: Komaruddin Hidayat : Habibie panutan tokoh Indonesia modern


"Dalam masa kepemimpinannya yang singkat telah banyak kebijakan yang mendorong ke arah demokratisasi politik, desentralisasi, Bank Indonesia yang independen, pemberantasan korupsi, dan sebagainya. Boleh dikatakan bahwa Habibie adalah Bapak Demokrasi Indonesia," kata Didik.

Ketika kehidupan Indonesia masih agraris tahun 1980-an dan orang belum mengenal apa itu ilmu dan teknologi, Habibie mengenalkan konsep ilmu pengetahuan dan teknologi yang kemudian dikenal dengan istilah iptek. Modernisasi Indonesia juga melalui kiprah dan pemikirannya.

"Sebagaimana warga masyarakat lainnya, saya selaku warga masyarakat dan juga anak buah Prof Habibie di dalam kepengurusan organisasi ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia), menyampaikan rasa duka yang mendalam," ujar Didik.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019