New York (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor mempertimbangkan serangkaian data ekonomi terbaru, dan saham Apple Inc kuat berkontribusi terhadap kenaikan pasar secara keseluruhan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 227,61 poin atau 0,85 persen, menjadi berakhir di 27.137,04 poin. Indeks S&P 500 bertambah 21,54 poin atau 0,72 persen, menjadi ditutup pada 3.000,93 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir menguat 85,52 poin atau 1,06 persen, menjadi 8.169,68 poin.

Mayoritas dari 30 saham-saham unggulan atau blue-chips di Dow Jones memperpanjang kenaikan di sekitar penutupan pasar, dengan saham Apple terangkat 3,18 persen, mengangkat nilai perusahaan di atas angka satu triliun dolar AS.

Apple Inc memberikan dorongan terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq sehari setelah raksasa teknologi itu meluncurkan produk andalan terbarunya, termasuk generasi baru iPhone, iPad, dan jam tangan Apple, dan mengumumkan tanggal peluncuran layanan streaming Apple TV+.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 utama diperdagangkan lebih tinggi di sekitar penutupan pasar, dengan sektor perawatan kesehatan dan teknologi informasi keduanya naik 1,01 persen, memimpin keuntungan. Namun sektor real estat mencatat penurunan 0,32 persen, satu-satunya yang merugi.

Saham Restoration Hardware Holdings melonjak 5,08 persen, setelah pengecer perabot rumah AS itu melaporkan laba yang lebih tinggi dari perkiraan untuk kuartal kedua. Perusahaan juga menaikkan prospeknya untuk tahun fiskal 2020.

Di sisi ekonomi, total persediaan pedagang grosir mencapai 679,1 miliar dolar AS pada akhir Juli, naik 0,2 persen dari level Juni yang direvisi dan naik 7,1 persen dari level Juli 2018 yang direvisi, kata Biro Sensus pada Rabu (11/9/2019).

Penjualan pedagang grosir pada Juli tercatat 499,6 miliar dolar AS, naik 0,3 persen dari level Juni yang direvisi dan hampir tidak berubah dari level Juli 2018.

Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,1 persen pada Agustus, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (11/9/2019). Namun kenaikan itu lebih rendah dari kenaikan 0,2 persen pada Juli.

Kemajuan dalam harga permintaan akhir disebabkan oleh kenaikan indeks 0,3 persen untuk permintaan akhir jasa-jasa pada Agustus. Sebaliknya, harga permintaan akhir untuk barang-barang turun 0,5 persen.

Baca juga: Harga emas kembali sentuh di atas 1.500 dolar

Baca juga: Dolar menguat, investor cerna serangkaian data positif ekonomi AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019