Jakarta (ANTARA) - Pembawa acara dan selebritas Donna Agnesia mengenang presiden ketiga Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai sosok idola yang dikagumi sejak kecil karena kepintaran dan dedikasinya kepada bangsa dan negara Indonesia.

"Dari kecil, beliau termasuk sosok yang aku kagumi. Beliau sangat pintar dan karya beliau juga tak hanya diakui di Indonesia, bahkan di seluruh dunia," kata Donna saat ditemui di Senayan, Jakarta Selatan, Kamis.

Selain karena kecerdasannya, Donna melihat Habibie sebagai sosok yang positif dan sangat mencintai Indonesia. Keputusan Habibie untuk kembali ke Indonesia dari Jerman, menurut Donna, sangat inspiratif.

Baca juga: Kisah Darius, Donna Agnesia tuntaskan misi bermotor ke Himalaya

"Mungkin kalau beliau mau pindah kewarganegaraan Jerman juga, beliau bisa. Cuma, dia begitu mencintai Indonesia. Itu salah satu yang bisa jadi inspirasi, untuk gimana mencintai negara ini dan selalu memberikan yang terbaik untuk bangsanya," katanya.

Bukan hanya karena karya Habibie yang kondang di bidang IPTEK, istri Darius Sinathrya itu menangkap banyak pesan dan motivasi positif dari Habibie dan Ainun, istri yang sudah lebih dulu berpulang pada 2010.

"Beliau (Habibie) begitu banyak memberikan motivasi positif, juga dalam hal percintaan. Itu juga sangat menginspirasi kita juga sebagai pasangan muda. Gimana cara bisa menjaga cinta sampai benar-benar maut yang memisahkan," kata Donna.

Baca juga: Kiat Donna Agnesia sebelum road trip

Dia kemudian mengucapkan belasungkawa atas kepergian Habibie.

"Aku berharap, mudah-mudahan beliau mendapat tempat terbaik, dan pasti akan mendapat kebahagiaan abadi ya, bersama ibu Ainun di sana,"  katanya.

BJ Habibie yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936 wafat pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB akibat masalah pada jantungnya.

Presiden ketiga RI tersebut telah dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Jokowi: Indonesia tidak lupa dengan jasa Habibie sewaktu jadi Presiden

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019