Penandatanganan IK-CEPA diusulkan pada 25-27 November 2019
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mendorong perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea atau IK Comprehensive
Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) dapat segera selesai.

Hal tersebut disampaikan Mendag dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Yoo Myung-Hee di Bangkok, Thailand.

“Kami mengusulkan pengumuman tersebut dapat dilakukan di sela Trade Expo Indonesia (TEI) pada 16-20 Oktober 2019. Selanjutnya, penandatanganan IK-CEPA diusulkan dilaksanakan dalam agenda ASEAN-Republic of Korea (ROK) Commemorative Summit pada 25-27 November 2019,” kata Mendag dalam keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.

Mendag menambahkan, IK-CEPA diharapkan juga berfungsi sebagai payung perjanjian rencana investasi dua perusahaan besar asal Korea, yaitu Lotte Group, yang bergerak di bidang kimia; dan Hyundai untuk bidang otomotif.

"Kedua perusahaan tersebut tidak perlu khawatir, karena Pemerintah
Indonesia memberikan perhatian besar terhadap keberlanjutan rencana investasinya," ujarnya.

Dalam pertemuan ini, Mendag juga mengapresiasi langkah Korea yang telah membantu kemajuan perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).

Perdagangan Indonesia-Korea pada 2018 mencapai 18,62 miliar dolar AS, dengan ekspor Indonesia ke Korea sebesar 9,54 miliar dolar dan impor sebesar 9,08 miliar dolar AS. Dengan demikian, Indonesia surplus sebesar 443,6 juta dolar AS.

Produk ekspor utama Indonesia ke Korea pada 2018 adalah batubara, gas alam cair, bijih tembaga, batubara, dan minyak mentah.

Sedangkan, produk impor utama Indonesia dari Korea pada 2018 adalah bahan bakar dengan angka oktan (RON) 90, bahan bakar diesel otomotif, sirkuit elektronik terpadu, sekop mesin, dan bahan murni RON lainnya.

Baca juga: Indonesia targetkan perundingan IK-CEPA dengan Korsel rampung Oktober
Baca juga: Kedubes Korsel: IK-CEPA tingkatkan volume dagang hingga 30 miliar USD
Baca juga: Negosiasi IK-CEPA diaktifkan kembali

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019