Jakarta (ANTARA) - Chris Froome mengaku beruntung dirinya bisa hidup setelah mengalami kecelakaan parah pada Juni lalu sehingga juara Tour de France empat kali itu menderita sejumlah patah tulang.

Walau pun masih membutuhkan kruk untuk berjalan, Froome sudah ingin mengincar gelar kelima Tour dan medali emas Olimpiade di Tokyo tahun depan.

Pebalap berusia 34 tahun itu mengalami patah tulang leher, tulang paha dan siku selain juga tulang panggul dan rusuk yang remuk ketika dia menabrak tembok di etape empat balapan Criterium du Dauphine di Prancis, Juni.

"Aku beruntung bisa hidup. Aku bersyukur dalam proses penyembuhan, aku bersyukur aku bisa sembuh," kata Froome kepada Daily Telegraph, seperti dikutip AFP.

"Sekarang aku akan mengeluarkan semua kemampuanku," kata Froome yang sempat khawatir karirnya berakhir itu.

Baca juga: Dokter perkenankan Froome pulang dari rumah sakit

Egan Bernal diuntungkan oleh absennya sang rekan di tim Ineos itu untuk memenangi Tour de France pada Juli.

Pebalap Kolombia itu 14 tahun lebih muda dari Froome, yang akan genap berusia 35 tahun ketika Tour 2020 mengambil start di Nice.

Belum ada pebalap berusia 35 tahun atau yang lebih tua memenangi ajang balap sepeda terbesar itu sejak Firmin Lambot pada 1922.

Namun Froome sangat yakin dia mengincar tak hanya gelar juara dari balapan selama tiga pekan di Prancis itu namun juga medali emas Olimpiade di Tokyo, yang digelar satu pekan kemudian.

"Baik TT (time trial) dan balap jalan raya di Tokyo terlihat sangat menggoda," kata Froome.

Baca juga: Hinault sang legenda yakin Bernal rajai podium

"Tiba satu pekan setelah Tour, jika aku ikut, adalah hampir sempurna. Aku ingin melempar topiku di kedua ajang itu."

Froome mengakui jika banyak orang yang meragukan dirinya bisa meraih gelar Tour de France kelima kalinya usai kecelakaan.

"Mereka justru memacu aku untuk terus melaju," kata pebalap asal Britania itu.

Froome pun berharap bisa kembali menunggangi sepedanya untuk berkompetisi di akhir tahun ini.

"Akan sangat baik jika aku bisa melakukan sesuatu sebelum Januari."

Baca juga: Meski kecelakaan Thomas bisa ikuti Tour de France


 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019