Nganjuk (ANTARA News) - Djoko Suprapto, yang mengklaim temuan energi alternatifnya berupa air sebagai bahan bakar, menegaskan bahwa hasil karyanya dimungkinkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. "Tinggal bagaimana memodifikasi mesin dan tabung ini ke dalam mobil. Dalam waktu dekat alat ini akan kami bawa ke Jakarta," katanya, di di halaman rumahnya di Dusun Turi, Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Kamis.. Djoko Suprapto pun memeragakan bagaimana memasukkan air ke tabung melalui selang plastik yang akan menggerakkan generator berbentuk persegi panjang warna merah yang ditempatkan di kediamannya. Sebelum membuktikan temuannya itu, Djoko juga meminta masyarakat yang memadati rumahnya untuk membuktikan keaslian air yang hendak dimasukkan ke dalam tabung. "Lihat Mas, ini air beneran kan," kata Djoko sambil mengangkat selang yang mengeluarkan air yang kemudian dituangkan ke dalam tabung. Djoko yang saat itu mengenakan kemeja lengan pendek kotak-kotak hijau masuk ke dalam rumahnya. Tak lama kemudian, ia keluar rumah dengan mengenakan pakaian hitam-hitam dan bertopi warna senada bertuliskan "Jodhipati". Ia lalu menghidupkan satu mesin berbahan bakar bensin selama sekitar 10 menit. Menurut dia, mesin itu berfungsi sebagai pemantik. Setelah mesin dimatikan, giliran genset berbahan bakar air bercampur solar itu dihidupkan. Masyarakat dan wartawan yang memadati halaman rumah Djoko tampak serius menyaksikan mesin berbahan bakar alternatif itu. Masyarakat juga menyaksikan sendiri genset tersebut mampu menghidupkan lampu penerangan yang ada di Pedepokan Jodhipati depan rumah Djoko. Uji coba itu dilakukan Djoko lebih awal ketimbang jadwal semula yang direncanakan pada pukul 14.00 WIB. Bahkan beberapa kursi plastik yang disiapkan untuk tamu undangan belum sempat ditata. Hubungan Masyarakat (Humas) Jodhipati, Catur Suryadi, mengatakan bahwa pihaknya mengundang Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Kusmayanto Kadiman, Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Masyarakat Teknologi Terbarukan Indonesia (MTTI), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), dan ahli proteksi untuk menyaksikan peragaan Djoko Suprapto. Namun, para undangan ini tidak tampak dalam pembuktian penemuan Djoko itu, kecuali hanya Komandan Kodim 0810 Nganjuk, Letkol (Art) Chrisetyono dan beberapa anak buahnya yang selama ini selalu setia mendampingi Djoko. Dari pihak kepolisian juga tampak Wakil Kepala Kepolisian Resort (Polres) Nganjuk, Kompol Satria Adi Permana, yang didampingi beberapa petugas kepolisian berpakaian preman. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008