Minyak kelapa sebagai salah satu hasil olahan kelapa telah dimanfaatkan sebagai cenderamata wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulut.
Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Kementerian Pertanian Thailand tertarik untuk menjajaki kerja sama pengembangan komoditas kelapa.

"Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan delegasi Thailand yang tertarik bekerja sama dengan Sulawesi Utara. Ini juga memberi semangat kepada masyarakat dalam Asian Spirit,” kata Sekdaprov Sulut Edwin Silangen saat menerima kunjungan di ruang kerjanya di Manado, Sabtu.

Pemprov Sulut, lanjut dia, penuh antusias menjajaki kerja sama ini karena masih banyak produk turunan kelapa yang harus dikelola dan dikembangkan.

"Kami terus mempelajari lebih banyak lagi diversifikasi dari produk kelapa ini," ujarnya.

Minyak kelapa sebagai salah satu hasil olahan kelapa telah dimanfaatkan sebagai cenderamata wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulut.

"Kami sudah mengolah tanaman kopra menjadi minyak kelapa yang dikemas menarik menjadi suvenir yang wajib dibawa para turis sebelum kembali ke negaranya," katanya.

Silangen menambahkan, delegasi Thailand dapat mengunjungi Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain (Balitka) sebagai pusat penelitian dan pengembangan bibit unggul tanaman kelapa.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pertanian dan Perkebunan Kementerian Pertanian Thailand Suthep Sompee mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari Pemprov Sulut.

"Terima kasih atas pelayanan selama kami di Sulawesi Utara dan saya berharap bisa bekerja sama di bidang pengembangan kelapa di masa depan. Di Thailand, kelapa muda untuk dikonsumsi sedangkan kelapa tua untuk bahan baku kosmetik,” kata Suthep.

Suthep juga berharap kerja sama Sulut dan Thailand di bidang pengembangan kelapa dapat terus dipertahankan.

"Kita bisa selalu bertukar informasi dalam pengolahan kelapa," harapnya.

Dalam pertemuan, nampak hadir Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Sulut Franky Manumpil, Kadis Perkebunan Sulut Refly Ngantung dan kelompok tani dari Thailand.
Baca juga: Kemendag serukan Nias kembangkan kelapa bertujuan ekspor

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019