Jakarta (ANTARA) - Menjelang turun di Kejuaraan Dunia Wushu 2019 di China, 18-23 Oktober maupun SEA Games 2019 Filipina, timnas Indonesia mendapatkan pelajaran berharga karena bisa berlatih bersama tim wushu China yang kemampuannya tidak diragukan lagi.

"Latihan bersama kami lakukan sejak 1 September lalu. Tim China yang latihan bersama bakal turun di Kejuaraan Dunia Wushu nanti," kata pelatih wushu Indonesia nomor sanda, Mukhlis dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: PB WI komitmen tingkatkan prestasi wushu

Atlet wushu Indonesia yang menjalani pemusatan latihan di China hingga 17 September itu sebanyak 16 atlet yang terdiri delapan atlet taulo (seni) dan delapan atlet sanda (tarung). Hanya saja lokasi latihannya berbeda tempat yaitu sanda di Xian sedangkan taulo di Nanjing.

Menurut Mukhlis, selama berlatih dengan tim China, atlet Indonesia banyak mengalami peningkatan terutama ketahanan fisik maupun penyempurnaan teknik. Begitu juga dengan jam terbang internasional yang terus bertambah.

Khusus untuk sanda, Mukhlis menjelaskan jika atlet Indonesia banyak mendapatkan pelajaran terutama dalam kecepatan daya kejut dan reaksi. Hal tersebut merupakan keunggulan dari atlet Negeri Tirai Bambu.

"Kalau teknik pukulan, bantingan dan tangkapan atlet kita sudah bagus selama dilatih Laose Liu Zhen. Kini, kita tinggal memoles kecepatan, reaksi dan mengenali lebih dalam pola pertandingan atlet China saja," kata pelatih sanda itu.

Baca juga: Persiapan SEA Games, tim wushu Filipina berlatih di China

Dengan tambahan kemampuan, diharapkan atlet Indonesia mampu bicara banyak pada Kejuaraan Dunia Wushu 2019. Meski demikian, dari delapan atlet sanda yang ada, hanya tujuh atlet saja yang bakal dikirim ke kejuaraan wushu paling bergengsi itu.

"Kami mengirimkan atlet sesuai dengan kuota. Tujuh atlet. Harapan kami mereka bisa meraih hasil lebih baik dibandingkan Kejuaraan Dunia 2017, Sanda World Cup 2018 serta Asian Games Jakarta 2018," katanya menjelaskan.

Berikut delapan atlet sanda Indonesia yang berlatih di China. Untuk putra ada Ade Permana (kelas 48kg), Laksamana Pandu Pratama (kelas 52kg), Yusuf Widiyanto (kelas 56kg), Bayu Raka Putra (kelas 60kg), Abdul Haris Sofyan (kelas 65kg) dan Puja Riyaya (kelas 70kg). Dan untuk putri ada Rosalina Simanjuntak (kelas 48kg) dan Tharisa Dea Florentina (kelas 52kg).

Baca juga: Atlet cilik Indonesia raih emas pada kejuaraan wushu junior Asia

Baca juga: Atlet Wushu: Latihan tahun ini sangat intensif

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019