Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat, M Munsif menargetkan produksi daging yang berasal dari sapi, kerbau, dan kambing tahun ini sebesar 6.000 ton.

“Jumlah target yang ada memang masih jauh dari angka kebutuhan daging Kalbar di tahun ini, sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan lokal. Kebutuhan daging kita 2019 sekitar 14 ribu ton. Sehingga jika kita melihat perkiraan produksi daging kita di tahun ini, bisa dibilang mengalami defisit,” ujarnya di Pontianak, Senin.

Musanif mengakui Kalbar mampu mengembangkan peternakan sapi yang kompetitif. Peternakan sapi, dinilainya memiliki tantangan yang tidak mudah, terlebih siklus perkembangannya memakan waktu yang tidak sedikit.

“Tiga tahun baru bisa beranak, hitungan ekonomisnya baru bisa dihitung enam tahun,” kata dia.

Namun untuk memastikan stok daging mencukupi kebutuhan masyarakat Kalbar, pihaknya biasa mendatangkan sapi-sapi dari luar daerah, salah satunya yang berasal dari Kalteng.

“Biasanya, puncak permintaan hewan ternak tersebut, adalah saat Idul Adha. Banyaknya sapi-sapi yang didatangkan itu. Dari sana cukup untuk memenuhi permintaan konsumen, sehingga harganya pun dapat dikendalikan,” papar dia.

Selain mendatangkan sapi dari luar Kalbar, untuk memenuhi kebutuhan akan daging, lanjut dia, pemerintah telah menyiapkan daging beku, yang dalam hal ini distribusi nya diamanatkan kepada Bulog.

“Daging beku dapat menjadi pilihan masyarakat Kalbar untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani. Masyarakat dapat memilih untuk mengonsumsi daging segar atau daging beku. Kita kembalikan kepada selera masyarakat,” kata dia.

Ia menyebutkan bahwa sebenarnya secara umum stok daging bila ditambahkan dengan daging ayam dan itik, jumlah akan surplus. Bila seluruhnya ditotal, produksi dagingnya mencapai 64 ribu.

“Jumlah tersebut sangat besar bila dibandingkan dengan kebutuhan daging di Kalbar. Dengan begitu stok daging untuk memenuhi protein hewani bagi masyarakat Kalbar, sebenarnya dapat dipenuhi secara lokal. Kembali lagi kepada pilihan masyarakat apakah lebih memilih daging sapi atau daging ayam,” kata dia.


Baca juga: Stok cukup, Kalbar tolak daging impor
Baca juga: Kalbar amankan daging ternak ilegal Malaysia


Pewarta: Dedi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019