Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin melaksanakan program Inkubator Bisnis Kreatif yang memiliki target generasi muda dan fokus di sektor kriya dan fesyen
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Ditjen IKMA bertekad terus meningkatkan jumlah wirausaha muda sektor industri kreatif agar berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional sekaligus membawa efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi kreatif di Tanah Air.

Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016 yang dilaksanakan oleh Bekraf dan BPS memunculkan fakta bahwa kontribusi ekspor ekonomi kreatif terbesar terdapat pada sub-sektor fesyen sebesar 56,27 persen, diikuti sub-sektor kriya sebesar 37,52 persen dari total ekspor ekonomi kreatif Indonesia.

“Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin melaksanakan program Inkubator Bisnis Kreatif yang memiliki target generasi muda dan fokus di sektor kriya dan fesyen,” kata Direktur IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka E Ratna Utarianingrum di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kemenperin aktif tumbuhkan wirausaha industri kreatif

Ratna menyampaikan hal tersebut saat membuka kegiatan Creative Business Incubator – Bali Creative Industry Center (CBI – BCIC) Batch ITahun 2019 di Kampus Universitas Prasetya Mulya Jakarta.

Ratna menjelaskan, perekrutan peserta CBI-BCIC dilaksanakan secara terbuka melalui media sosial dan kegiatan Creative Talkyang diselenggarakan di Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan Bali.

Jumlah pendaftar CBI–BCIC Batch I Tahun 2019 mencapai 840 orang yang kemudian diseleksi menjadi 30 orang peserta terpilih untuk mengikuti program ini.

Kegiatan ini akan berlangsung mulai tanggal 17 September sampai dengan 5 November 2019 di Jakarta.

Baca juga: CEO Tokopedia ungkap ilmu wirausaha "the power of kepepet"

Melalui program ini, lanjut Ratna, para pelaku IKM kreatif pemula bidang kriya dan fesyen akan diberikan pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan bisnis (scalling-up).

“Tahapan ini cukup krusial mengingat banyak pelaku usaha kreatif pemula yang sudah mampu menjalankan usahanya namun mengalami kendala ketika akan meningkatkan kapasitas usahanya," ungkapnya.

Dalam pelaksanaan Creative Business Incubatortahun ini, Direktorat Jenderal IKMA berkolaborasi dengan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetya Mulya yang merupakan salah satu sekolah bisnis terbaik di Negeri ini.

“Kami juga akan bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada yang selama ini juga aktif membina Wirausaha Muda Kreatif melalui Fisipol Creative Hub dan Akademi Kewirausahaan Masyarakat,” jelasnya.

Ratna berharap anak-anak muda kreatif tersebut bukan hanya pandai berbisnis, namun juga memiliki kepekaan sosial untuk membantu sesama.

“Kerja sama dengan Universitas atau Perguruan Tinggi dilaksanakan sebagai bentuk sinergi antara Pemerintah, Akademisi dan Pelaku Industri,” tuturnya.

Baca juga: Intan merasa bisnis songketnya kian maju setelah ikut WMM

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019