Lawan lebih mampu mengontrol sekaligus menekan saya di gim kedua dan ketiga
Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Fitriani mengakui mengakui Kim Ga Eun asal Korea Selatan bukan merupakan lawan yang mudah untuk dikalahkan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Fitriani usai menjalani pertandingan babak pertama turnamen Victor China Open 2019 yang berlangsung pada Rabu (18/9) di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzou, China.

“Bagi saya, dia (Kim Ga Eun) bukan lawan yang gampang dikalahkan. Pukulannya bagus-bagus dan tajam. Selain itu, pergerakannya juga konsisten, sehingga pertahanan saya harus betul-betul rapat,” kata Fitriani seperti dikutip Antara melalui laman badmintonindonesia.org, Rabu.

Baca juga: Fitriani kalah, habis sudah tunggal putri Indonesia di China Open 2019

Lebih lanjut, pebulu tangkis yang kini berusia 20 tahun itu menuturkan kondisi angin yang cukup kencang di lapangan menjadi salah satu kendala, sehingga terasa sulit bagi dia untuk mengendalikan laju shuttlecock. “Karena angin yang kencang itu, saya bermain lebih hati-hati, sering menahan-nahan pukulan. Namun ternyata lawan lebih mampu mengontrol sekaligus menekan saya di gim kedua dan ketiga. Akurasi dia pun bagus dan tepat,” tutur Fitriani.
 

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Fitriani (Foto: PBSI) (Foto: PBSI/)
Selama berlangsungnya pertandingan tersebut, dia mengungkapkan pelatihnya, yaitu Rionny Mainaky, selalu memberikan nasihat dan dorongan semangat agar terus berjuang semaksimal mungkin saat menghadapi Kim.

“Di pertandingan tadi, pelatih sering memberikan semangat dan masukan-masukan, baik yang bersifat teknis maupun non-teknis. Saya dikasih tahu apa saja yang masih kurang dan apa yang harus saya lakukan untuk memperbaikinya,” ungkap Fitriani.

Dalam laga babak pertama yang berlangsung pada Rabu (18/9), Fitriani ditaklukkan oleh Kim dalam tiga gim yang berjalan selama 52 menit dengan skor 21-12, 12-21, 13-21.

Atas hasil tersebut, maka Fitriani tidak dapat meneruskan perjalanannya ke babak dua turnamen bulu tangkis level Super 1000 yang berhadiah total mencapai 1 juta dolar Amerika Serikat (AS) itu

Baca juga: Fitriani tembus perempat final Super 500 di Thailand Open

Baca juga: Fitriani harus benahi pola serangan


Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019